Karena merasa diacuhkan, Arjuna mulai tersinggung. Kesabarannya pupus. Direngkuhnya secara paksa tubuh Dewi Anggraeni ke dalam pelukannya.
"Nimas, yang mati biarkanlah muksa dengan tenang. Jangan ditangisi lagi. Aku berjanji akan menggantikan posisi suamimu."
Sontak Dewi Anggraeni berontak. Baginya tidak ada yang mampu menggantikan keberadaan Bambang Ekalaya di hati dan di kehidupannya. Maka dihunusnya keris dan dihujamkannya pada dadanya yang berisi. Berulang kali. Hingga tubuhnya tersungkur bersimbah darah.
Nyawa Dewi Anggraeni tak tertolong lagi. Ia muksa menyusul suaminya.
Mendapati hal demikian, Arjuna merasa sangat terpukul. Hatinya dirundung duka tak terperi. Tidak pernah ia merasakan sekehilangan ini.
Sembari membopong jasad Dewi Anggraeni, sang  lelananging  jagad melantunkan tembang megatruh. Lirih.
***
Malang, 14 Maret 2018
Lilik Fatimah Azzahra