Demokrasi lahir dari jerih payah, darah, dan air mata rakyat yang menolak diperbudak. Ia adalah janji suci bahwa negeri ini milik rakyat, bukan segelintir orang yang merasa paling berkuasa. Demokrasi sejati memberi ruang yang setara: suara petani sama berharga dengan suara pejabat, hak nelayan di lautan sama mulianya dengan hak pengusaha di kursi empuk kekuasaan.
Namun kini, janji itu dikhianati. Demokrasi kita digerogoti oleh tikus-tikus rakus yang bersarang di singgasana kekuasaan. Mereka pandai bersandiwara, menjual kata-kata manis tentang keadilan, tetapi diam-diam menimbun harta. Mereka lihai berpidato tentang kesejahteraan rakyat, tetapi di balik layar merampok anggaran, memangkas hak rakyat kecil, dan meninggalkan bangsa dalam derita serta ketidakadilan.
Demokrasi seharusnya menjadi terang bagi bangsa, tetapi tikus-tikus rakus itu menjadikannya kegelapan. Mereka memelintir hukum untuk kepentingan sendiri, memutarbalikkan janji demi mengisi perut yang tak pernah kenyang. Negeri yang kaya raya ini seharusnya sejahtera, namun justru dibuat miskin karena lumbungnya dikuasai segelintir perampok berkedok pejabat.
Rakyat harus bangkit! Demokrasi bukan panggung sandiwara bagi elit serakah. Demokrasi adalah hak rakyat untuk bersuara, mengawasi, dan melawan ketika suara itu dipaksa bungkam. Jika rakyat memilih diam, pesta para tikus akan terus berlanjut. Jika rakyat hanya pasrah, gigitan mereka akan makin ganas. Tetapi jika rakyat turun ke jalan dan bersatu, tikus rakus itu akan tercerai-berai, tak lagi bisa bersembunyi di balik kursi kekuasaan.
Demokrasi tanpa keberanian rakyat hanyalah topeng hampa. Tetapi dengan keberanian rakyat, demokrasi menjelma senjata untuk membersihkan negeri dari tikus rakus yang menjual masa depan bangsa demi perutnya sendiri.
Hari ini suara rakyat menggema: Demokrasi milik rakyat, bukan milik tikus rakus! Demokrasi adalah amanah suci, bukan komoditas segelintir elit! Selama darah masih mengalir, suara rakyat tidak akan pernah bisa dibungkam!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI