Mohon tunggu...
Elda VinaAldiantri
Elda VinaAldiantri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa semester 7 dari Program studi Pendidikan Sistem dan Teknologi. Sangat termotivasi untuk terus mengembangkan kemampuan saya dan tumbuh secara profesional. Fleksibel dan inisiatif untuk belajar hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Media Sosial sebagai Sarana Pemasaran untuk Meningkatkan Penjualan Produk UMKM di Kampung Kicimpring

9 Agustus 2022   17:55 Diperbarui: 16 Agustus 2022   08:05 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengrajin Kicimpring "Ibu Romlah". Dokpri

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyelenggarakan kegiatan KKN-Tematik semester genap 2021/2022 dengan tema "Menguatkan dan Meningkatkan Program SDG's Desa". 

Sasaran dari program SDG's (Sustainable Development Goals) yaitu keluarga/kelompok masyarakat, perangkat desa/kelurahan, siswa sekolah lembaga Pendidikan formal dan non-formal, posyandu, posdaya, PKK, kelompok masyarakat peduli Kesehatan, lingkungan desa/kelurahan, UMK, BUMDES, karang taruna, dan lain-lain.

Penulis merupakan salah satu peserta KKN-Tematik UPI 2022 dari kelompok 181 dengan tema "Desa Pertumbuhan Ekonomi Merata"  yang melaksanakan kegiatan dengan sasaan pendampingan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang bertempat di Desa Rawabogo, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung.

Sebagai upaya dalam mendukung UMKM, Penulis  terjun langsung melakukan pendampingan terhadap salah satu UMKM yaitu Kicimpring "Ibu Rohmah",  yang terletak di Kampung Patrol atau biasa disebut dengan Kampung Kicimpring.  

Kampung kicimpring merupakan salah satu  Kampung yang menjadi ciri khas untuk kunjungan wisata Desa Rawabogo. Disebut Kampung Kicimpring dikarenakan sebagian besar dari warga kampung tersebut mengolah dan memproduksi Kerupuk Kicimpring.

Dalam pendampingan UMKM ini, penulis melakukan wawancara mengenai usaha kicimpring. Dari hasil wawancara, didapat beberapa kendala dan permasalahan yaitu bentuk promosi dan pemasaran produk masih bersifat konvensional, dimana produk hanya dijual di kampung terdekat saja secara door-to-door. 

Selain itu, ada juga promosi melalui sosial media Facebook, namun masih menggunakan akun pribadi. Selain pemasaran, packaging produk pun hanya memakai kantong plastik berwarna putih dan tidak memiliki label dan logo sebagai tanda pengenal.

Pemasaran Kicimpring secara Konvensional. Dokpri
Pemasaran Kicimpring secara Konvensional. Dokpri
Produk Kemasan Kicimpring. Dokpri
Produk Kemasan Kicimpring. Dokpri
Proses penjemuran Kicimpring. Dokpri
Proses penjemuran Kicimpring. Dokpri

Untuk mengatasi masalah dan kendala tersebut penulis memberikan pendampingan UMKM terhadap Kicimpring "Ibu Rohmah" mengenai branding. Tujuan dari Branding ini adalah agar produk lebih banyak dikenal masyarakat luas dan meningkatkan penjualan. 

Penulis memberikan bantuan inovasi berupa branding yang dilakukan pada kemasan produk seperti pembuatan label dan mengganti kemasannya menjadi lebih menarik.

Pendampingan Sosial Media. Dokpri
Pendampingan Sosial Media. Dokpri
Label Produk. Dokpri
Label Produk. Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun