Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Taktik Maut Prabowo Subianto

23 Januari 2021   23:10 Diperbarui: 23 Januari 2021   23:10 2185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia (LAPI), Maksimus Ramses Lalongkoe juga menyampaikan pandangannya. Dia memaknai sikap diam Prabowo itu sebagai jurus atau taktik maut, guna memuluskan rencananya merebut dan merangkul. massa pendukung Presiden Jokowi. 

Dikutip dari Suara.com, Ramses membaca gelagat Prabowo sedang menunggu momentum waktu yang tepat untuk melakukan gebrakan. Dia enggan mengambil langkah gegabah sehingga akan dicap memanfaatkan kursi menteri demi kekuasaan. 

"Saya kira dia menunggu waktu yang tepat, sebab jangan sampai dia dinilai presiden menggunakan panggung menteri untuk tujuan pilpres," tuturnya, Rabu (20/1). 

Oleh karenanya, Prabowo terlihat dengan jelas sedang menjaga dengan baik posisinya saat ini. Ia lebih banyak diam untuk mempertahankan posisinya. 

"Prabowo Subianto sepertinya sedang menjaga betul kondisi ini dan menjaga basis dukungan Jokowi juga," pungkasnya. 

Boleh jadi apa yang disampaikan Ramses itu benar. Namun begitu, taktik ini saya rasa menimbulkan efek domino. Jika kurang hati-hati memainkannya akan berakibat fatal. 

Masyarakat  sekarang hidup di era serba digital. Segala akses informasi bisa dengan mudah didapat. Termasuk dengan perilaku politik Prabowo dan Partai Gerindra. 

Melihat sikap politik Prabowo dan Gerindra yang cenderung manca-mencle, publik justru bakal menilai bahwa mereka tidak punya prinsip. Jika stigma ini sudah tertanam kuat di masing-masing hati masyarakat, tentu taktik maut Prabowo merangkul basis Jokowi malah jadi blunder. Bukan mustahil, pada saatnya nanti Prabowo ditinggalkan massa oposisi dan tidak dilirik massa pendukung Jokowi. 

Untuk itu, saya rasa lebih baik Prabowo segera menentukan sikap politiknya. Jika memang maksudnya ingin merangkul massa Jokowi, mending perlihatkan langsung terhadap publik. Bahwa, Prabowo benar-benar siap jadi tameng Jokowi hingga masa jabatannya berakhir pada tahun 2024 mendatang. Toh, nanti massa pendukung Jokowi pun bakal melihat dan mencatat apa yang telah dilakukannya. 

Daripada diam. Publik justeru akan menjadi bingung. Dan, akhirnya malah mencari alternatif lain sebagai calon pemimpinnya. 

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun