Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Minta Jokowi Mundur, Amien Rais Lupa Diri?

18 Desember 2020   21:41 Diperbarui: 18 Desember 2020   21:54 3106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MANTAN Ketua MPR RI, Amien Rais, saat ini rupanya masih belum rela dilupakan oleh masyarakat Indonesia, khususnya para politisi nasional. Padahal, usianya sudah sepuh. Sudah saatnya seusia dia menghabiskan masa tuanya dengan bercengkrama di rumah, sambil ngemong cucu. 

Waktu untuknya pensiun dari ingar-bingarnya politik tanah air sebenarnya sudah terbuka lebar saat dirinya terlempar dari struktur kepengurusan pusat Partai Amanat Nasional (PAN) masa bakti 2020-2025. Dan, sejumlah kalangan dan pengamat politik pun kompak bahwa kariernya di dunia politik telah tamat. 

Semua kecele, syahwat politik Amien Rais nyatanya masih besar. Alih-alih mundur dari kancah politik nasional, besan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan itu malah kepikiran kembali mendirikan partai baru. Dan, itu serius. 

Melalui beberapa kali konsolidasi dan mungkin berupanya meraih dukungan serta sokongan dari beberapa pihak, lahirlah Partai UMMAT. Partai ini rencananya akan dideklarasikan pada Januari 2021. 

Merasa masih bertaji dan sebagai seseorang yang pernah dua kali mendirikan partai politik, sikap oposisi Amien Rais makin jadi. Hampir dalam tiap kesempatan dia selalu mengkritisi apapun kebijakan pemerintah. Dalam pandangannya mungkin pemerintah itu musuh besar yang wajib dibasmi. 

Tidak cukup menjelek-jelekan pemerintah, Amien pun tak jarang meminta Presiden Jokowi turun dari jabatannya. Dalihnya seabreg. Semuanya pasti hal-hal berbau negatif tentang kondisi tanah air. Baik, sosial, politik, keamanan dan kesejahteraan rakyat. 

Terbaru, Amien Rais pun kembali meminta mundur Presiden Jokowi. Kali ini, dia meminta kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk tidak lagi melakukan politik yang memecah belah bangsa dan tidak terlalu condong ke Negara China. Kalau tidak, dia meminta agar negara ini direkontruksi ulang. 

Menjadi haknya untuk menyampaikan pendapat dan mengeluarkan unek-unek selama tidak melanggar norma dan menyerempet SARA. Namun, apa yang diutarakan Amien Rais sepertinya hanya buang-buang energi. 

Kenapa? 

Jawabannya sudah pasti Presiden Jokowi tidak akan segampang itu menuruti apa kata Amien Rais. Mantan Ketua Umum PAN itu lupa bahwa sekarang ini bukan siapa-siapa. Hanya seorang politisi sepuh yang sudah lewat masa jayanya. Tidak ada untungnya untuk didengar. 

Jangankan hanya sekadar meminta, sekalipun Amien Rais ngamuk dan mengerahkan massa sebanyak-banyaknya untuk menuntut Presiden Jokowi mundur, tetap tidak mudah. Kerena jabatan presiden dibentengi Undang-Undang Dasar (UUD) 45. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun