Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ganjar Pranowo Ibarat Putra Raja dari Seorang Selir

9 Juni 2020   22:54 Diperbarui: 9 Juni 2020   22:51 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasalnya, sudah menjadi rahasia umum bahwa partai berlambang banteng gemuk moncong putih ini sudah menggadang-gadang nama Puan Maharani untuk maju kontestasi pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Bahkan, berdasarkan isu dan kabar yang berkembang, Puan sudah disiapkan untuk dipasangkan dengan Prabowo Subianto.

Jadi, setinggi apapun elektabilitas Ganjar Pranowo, menurut hemat penulis tak lebih dari sekedar penggembira saja.

Bila dianalogikan, Ganjar ini merupakan seorang putra raja dari seorang selir. Sementara Puan Maharani adalah putra raja dari permaisuri alias putra mahkota.

Betul, dari segi kecakapan dalam kepemimpinan, kecakapan dalam berkomunikasi dan kepercayaan rakyat lebih mengarah pada Ganjar. Namun karena dia seorang pangeran dari selir tentu saja haknya untuk naik tahta tidak bisa mengangkangi putra mahkota. Kecuali bila sang raja dan putra mahkota itu legowo untuk menitipkan amanah tersebut pada dirinya.

Namun, jika melihat konstelasi saat ini rasanya sulit bagi seorang raja dan putra mahkota ini untuk legowo.

Dengan demikian, penulis rasa bagi Ganjar segala hasil survei tersebut tidak akan berarti banyak, selain mungkin hanya jadi kebangggan diri, bahwa kepemimpinannya saat ini mendapat respon positif dari masyarakat.

Sekalipun nantinya Ganjar dilibatkan oleh partainya, penulis rasa tak akan jauh dari seorang vote getter agar bisa mendulang suara bagi putra mahkota.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun