Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Entah

29 Mei 2020   21:13 Diperbarui: 29 Mei 2020   21:10 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah kenapa?

Bulan rasanya begitu pelit, menyimpan cahayanya untuk dinikmati sendiri

Disini, bumi kian beku, dalam sepi, menua dan renta

Rapuh, meski urat nadiku menegang menerjang gemuruhnya suara mesin menerjang rintiknya hujan

Entah kenapa?

Begitu sulit mengikuti jejak jawaban yang kau taburkan

Bila engkau bertanya tentang rasa sakit? Sabetan pedang tidak akan membuat darahku jatuh meski hanya satu titik sebesar gerimis

Jauh di dalam rongga di tengah dada, ada luka menganga menanti engkau yang diselimuti buramnya kabut tak pasti

Sumedang, 290520

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun