Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

India Lock Down 1,3 Milyar Warganya, Luhut dan Erick Kompak

25 Maret 2020   13:50 Diperbarui: 26 Maret 2020   11:43 2368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun demikian, kita tidak bisa menutup mata pula dengan kondisi geografis Indonesia yang begitu luas. Hal ini, tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan negara-negara lainnya seperti Italia, Malaysia, Selandia Baru dan Denmark.

Belum lagi aspek-aspek lain yang pasti akan berbeda karakteristiknya, terutama sektor ekonomi. Dengan adanya lock down jelas sangat besar dampaknya terhadap kehidupan ekonomi masyarakat yang mayoritas mengandalkan pendapatannya dari sektor informal.

Hal-hal yang disebutkan di atas tentunya menjadi salah satu alasan mengapa pemerintah masih enggan menerapkan lock down.

Alasan lain juga diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dan juga Menyeri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Tohir.

Seperti dilansir dari CNBC Indonesia, pada akun instagramnnya, Luhut  mengatakan masih akan terus mengkaji soal rencana lockdown.

"Bisa saja besok, lusa, kita tiba-tiba per daerah. Daerah A mungkin kita karantina. Tapi kita nggak ngerti karena tidak ada istilah dalam undang-undang mengenai lockdown atau karantina. Bisa saja karantina satu desa, kecamatan, sampai nanti kota atau provinsi dan seterusnya kajiannya masih terus berjalan sampai saat ini," ungkap Lubut, Selasa, (24/03/2020).

"Pemerintah melihat luas sekali nggak mungkin pemerintah akan careless, atau dikatakan presiden ragu-ragu. Saya kan bagian dari proses pengambilan keputusan," imbuhnya.

Hal hampir serupa juga diungkapkan Menteri BUMN, Erick Tohir. menurutnya Indonesia belum memerlukan lock down. Pilihan social distancing dianggapnya langkah terbaik.

"Yang terbaik hari ini, seperti di banyak negara, Korea Selatan, Jepang, yang dinamakan social distancing atau physical distancing. Pokoknya yang gampang katanya pak presiden jaga jarak aman," ujar Erick dalam media briefing di Jakarta, Selasa (24/3/2020). Dikutip dari CNBC Indonesia.

Nah, dengan penjelasan kedua menteri ini, semoga saja mereka bicara dengan fakta dan data sebenarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun