Tapi, kalau mengutip dari Quartz, dalam riset terbaru  tentang efek media sosial pada kesejahteraan dari para peneliti di University of Pennsylvania, terungkap bahwa ternyata medsos juga bisa membuat kita kesepian. Nah, loh.
Ngerti nggak maksudnya, apa yang dimaksud dengan hasil riset tersebut? Pasti ngerti, kan?
Maksudnya adalah jika kita semakin lama bertamasya di media sosial, seperti facebook, instagram, WhatsApp atau flatform medsos lainnya, disadari atau tidak akan membuat kita makin terisolasi.
Ya, kalau kita rasakan ada benanya pula apa yang dikatakan oleh hasil riset tersebut. Sering aku lihat diantara dua sahabat akrab duduk bersebelahan tapi tidak ada tegur sapa. Karena keduanya hanya fokus pada medsos yang ada pada gawainya masing-masing.
Pun dengan kehidupan berkeluarga. Kehangatan yang sejatinya dirasakan oleh seluruh anggota keluarga saat berkumpul hampir jarang ditemukan. Lagi-lagi, masalahnya adalah asik dengan gawainya sendiri dan berselancar di medsos masing-masing.
Apakah ini sehat? Tentu saja tidak. Karena bagaimanapun, dunia medsos pada dasarnya hanya menciptakan puncak gunung es. Apa yang kita lihat hanyalah sebagian kecil atau sekelumit hidup seseorang. Lantaran isinya telah lebih dulu disortir agar yang tampak hanya sisi baiknya saja.
Dan ini jelas tidak fair bagi kesehatan pikiran kita yang dipaksa untuk percaya dengan apa yang tampak di medsos.
Nah berkaca pada hal-hal tadi, menurut riset, durasi waktu yang sehat untuk bermain medsos dalam sehari adalah cuma 30 menit.Â
Karena kalau lebih atau bahkan berlama-lama dengan medsos dampaknya akan terjadi depresi, kecemasan dan kesepian. Bukan karena hal lain, namun ketika kecanduan itulah yang jadi penyebabnya.
Penelitian itu sendiri diterbitkan dalam Journal of Social and Clinical Psychology edisi Desember 2018. Hasilnya menunjukkan, mengurangi waktu penggunaan media sosial dikaitkan dengan penurunan yang cukup signifikan dalam rasa kesepian.
Tapi bagaimanapun riset ini hanya mengumgkapkan gagasan. Cuma tidak ada salahnya kalau memang kita mulai membatasi durasi akses media sosial. Tiga puluh menit sehari adalah temuan ideal menurut riset ini.