Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jokowi: Pengendalian Banjir Jakarta Terhambat Sejak 2017, Sindir Anies?

2 Januari 2020   14:52 Diperbarui: 2 Januari 2020   15:10 1544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pembangunan prasarana pengendalian banjir pada keempat sungai terkendala sejak 2017 karena soal pembebasan lahan. Sungai Ciliwung, misalnya, sudah ditangani 16 km dari rencana 33 km. Di hulunya dibangun Bendungan Ciawi dan Sukamahi. Kedua bendungan direncanakan selesai pada akhir 2020," lanjut Jokowi.

Ditambahkan Jokowi, percepatan pelaksanaan Sodetan Sungai Ciliwung dari Sungai Ciliwung ke Sungai Cipinang sedang berlanjut dan masyarakat setempat telah menyetujui pemanfaatan lahan untuk kelanjutan pembangunan sodetan sepanjang 600 meter dari keseluruhan 1.200 meter.

Bukan maksud menduga-duga atau berspekulasi, boleh jadi apa yang diungkapkan Jokowi ini sebagai bentuk sindiran terhadap Anies Baswedan, yang memang mulai memimpin DKI Jakarta sejak tahun 2017.

Apalagi, sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan pantauan melalui udara terlihat banjir terjadi di pesisir Sungai Ciliwung yang belum dilakukan normalisasi.

"Mohon maaf pak gubernur, dalam penyusuran kali Ciliwung sepanjang 33 kilometer, yang sudah ditangani normalisasi 16 kilometer, itu aman dari luapan. Sementara yang belum dilakukan normalisasi, itu tergenang," kata Menteri Basuki di Monas, Jakarta, Rabu (1/1).

Dalam hal ini, Basuki mengakui adanya kendala, yaitu banyaknya pemukiman masyarakat di bantaran sungai. Sementara lebar sungai Ciliwung sudah sangat berkurang.

Untuk itu, masih diutarakan Basuki dibutuhkan keahlian gubernur dalam melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat agar mau membebaskan lahannya.

"Sekarang rumah sudah tidak dibantaran, tetapi di palung sungai, ini bukan hal yang mudah dan dibutuhkan keahlian gubernur untuk melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat," harap Basuki.

Selain itu, Kali Pesangrahan dengan sodetan Kali Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur. Gubernur kata Basuki sudah mengambil langkah-langkah untuk pembebasan lahan, dari 1,2 kilometer, sepanjang 600 meter sudah di kerjakan.

"Tanpa normalisasi, akan terus terjadi musibah berulang seperti saat ini. Saya dengan pak Gubernur untuk mendiskusikan membuat program tersebut," ujar Basuki.

Wassallam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun