Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Greysia Polii, Contoh Wanita Tak Kenal Menyerah

9 Desember 2019   21:22 Diperbarui: 9 Desember 2019   21:22 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Republika.co.id

SETELAH pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva sukses mempersembahkan medali emas bagi kontingen Indonesia dari cabang olahraga (Cabor) Bulutangkis Sea Games 2019 Filipina. Giliran pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriani Rahayu yang berhasil mengukir prestasi serupa. 

Dengan demikian, perolehan medali emas yang disumbangkan kontingen Indonesia dari cabor tepok bulu ini menjadi tiga keping. Sebelumnya, medali emas dihasilkan dari partai beregu putra.

Dari ketiga perolehan medali emas cabor bulutangkis, penulis menangkap satu pelajaran hidup inspiratif dan sangat patut diteladani dalam diri Grysia Polii. Yaitu, tentang apa artinya kerja keras dan pantang menyerah.

Greysia Polii adalah salah seorang atlit bukutangkis Pelatnas Cipayung yang mengisi hari-harinya hanya dengan berlatih keras dan mengikuti berbagai kejuaraan di belahan dunia. Hasilnya Greysia dan pasangannya Apriani Rahayu beberapa kali menjuarai kejuaraan perorangan dalam agenda Badminton World Federatioan (BWF) tour.

Namun, selama malang melintang dalam dunia bulutangkis, tak pernah sekalipun wanita kelahiran Jakarta ini menjuarai turnamen untuk bisa membanggakan negaranya, Indonesia. Baik itu piala Uber cup, Piala Sudirman ataupun multi even seperti Sea Games, Asian Games atau Olimpiade.

Maka, saat Greysia bersama pasangannya memastikan diri merebut medali emas Sea Games, kegembiraan campur haru tak bisa terhindarkan. Rasa penasaran wanita kelahiran 32 tahun lalu itu seperti terbayar lunas.

Di final pasangan ganda putri Indonesia ini mengalahkan wakil Thailand Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong dua set langsung, 21-3 dan 21-18, di Kompleks olahraga Muntinlupa, Manila, Filiina.

Seperti dilansir dari Republika.co.id, Greysia tidak bisa menyembunyikan rasa sukur dan bangganya. Karena setelah 14 tahun lamanya mengikuti ajang Sea Games, akhirnya bisa memperoleh medali emas.

"Bersyukur sekali. Setelah 14 tahun akhirnya dapat emas (SEA Games). Biasanya raih perak," kata Greysia saat ditemui selepas bertanding.

Pebulu tangkis 32 tahun itu telah mengikuti empat ajang SEA Games. Pada 2005 ia meraih perak. Saat itu, multi cabang olahraga antar negara-negara Asia Tenggara ini juga berlangsung di Filipina. Ia berpasangan dengan Jo Novita.

Pada 2007, Greysia yang masih berpartner dengan Jo Novita, ditaklukkan rekan senegara. Saat itu SEA Games berlangsung di Thailand. Duet Lilyana Natsir/Vita Marissa meraih emas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun