"Entahlah, aku tak tega menatapnya,"...
Dia lelaki renta di ujung senja. Terpuruk di pojok dinding pinggiran kota. Membaur bersama lalat-lalat lapar. Berpesta pora di sekujur tubuhnya yang kumal dan bernanah.
Dia lelaki renta di ujung senja. Tatapannya kosong. Tak berhasrat arungi kerasnya samudera dunia. Diam mematung, terpenjara dosa masa muda. Luka di dadanya, adalah tanda hunusan belati murka. Saat jiwa diamuk nafsu angkara.
"Ah, entahlah..Sekali lagi, aku tak sanggup menatapnya"...
Dia, lelaki renta di ujung senja. Menangis tersedu dibayangi sejuta dosa di kepala. Lalu, roboh tak bernyawa.
Sumedang, 06 Desember 2019