Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Aku Kembali, Maaf!

21 Agustus 2019   07:14 Diperbarui: 21 Agustus 2019   16:42 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sedih karena tidak jadi lagi anggota dewan dan kehilangan segala fasitasnya?" Tanya Romdan.

"Bukan...!" Jawabnya singkat.

"Lalu apa yang membuatmu sedih?"

"Sedih karena kelakuanku selama jadi anggota dewan. Aku lupa, aku terjerumus, aku terjebak oleh segala kemewahan yang ada" ucap lelaki itu. Tangisannya kian keras.

"Kenapa harus kau sesali. Bukankah itu semua kau lakukan dengan sadar?" Bahkan, aku dengar dari tetanggamu, kamu ini tak jarang memarahi mereka karena gara-gara tak menghormati dirimu"

"Iya, tak kupingkiri itu. Terlalu banyak dosa yang aku perbuat pada masyarakat"

"Oh jadi kamu sedih karena sekarang dimusuhi masyarakat?" Tanya Romdan lagi.

Sejenak, lelaki itu terdiam. Kemudian menggelengkan kepalanya.

"Bukan Rom. Aku tidak sedih karena mereka mencibirku, bahkan memusuhi. Karena semua itu kuanggap sebagai penebus kesalahanku"

Romdan mengernyitkan dahi, tanda hati dan pikirannya tak mengerti atas apa yang dimaksud sahabatnya itu.

"Lantas apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun