Beberapa hari terakhir banyak demo yang berujung anarkis, banyak pihak terutama buzzer yang menyalahkan kenapa terjadi demo. Padahal rakyat turun kejalan tentu bukan tanpa alasan dan keterpaksaan. Situasi ekonomi negara yang kacau, pejabat yang riang bergoyang menambah rasa iri dan terlihatnya kesenjangan.
Bayangkan untuk gaji UMR 2 Jutaan di banyak kabupaten di pulau Jawa banyak pemuda belasan tahun antri melamar, irnisnya hanya segelintir yang diterima belumlagi soal PHK. Pikiran akan masa depan pupus keraguan memuncak terlebih oleh berbagai aturan termasuk pajak, akhirnya mereka protes dan berdemo secara damai. Tapi bisa dilihat banyak demo damai yang dianggap angin lalu oleh para pejabat, bahkan ada yang sengaja menonton demo sambil makan dan dianggap hiburan sungguh ironis bukan.
Akumulasi kekesalan tak terbendung akhirnya menyebabkan demo anarkis dari berbagai pihak termasuk anak muda yang kehilangan harapan, sesuatu yang tidak dibenarkan namun sikap pemerintah yang acuh apa juga bisa dibenarkan ? Seruan darurat militerpun datang, tapi saya yakin itu masih jauh. Karena jika darurat militer dilakukan ekonomi akan terhenti, rakyat akan tambah lapar mungkin bisa jadi perang sipil tak terhindarkan.
Sudah bukan hal baru hal seperti ini berulang dan berulang di Indonesia, di tahun 98 kalau mau ditarik mundur bahkan Era Soekarno pun terjadi. Akibatnya karena letak strategis Indonesia dibutuhkan banyak pihak, pihak asing masuk termasuk paman Sam yang dulu bahkan sampai mengirim pesawat canggih dimasa perang sipil. Tentu itu menjadi kalkulasi penguasa jika akan menetapkan darurat sipi.
Akhir kata semua pihak harus menahan diri, mau berkompromi dan mendengar satu sama lain. Karena sekali lagi demo anarkis tidak akan terjadi jika demo damai diperhatikan serta didengarkan oleh pemangku jabatan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI