Mohon tunggu...
Ektin Putri Rahmawati
Ektin Putri Rahmawati Mohon Tunggu... Universitas Airlangga - Mahasiswa D4 Teknologi Radiologi Pencitraan

Saya adalah seorang mahasiswa Universitas Airlangga, mengambil program studi D4 Teknologi Radiologi Pencitraan. Dengan semangat untuk belajar dan berkonstribusi serta berkomitmen menjadi tenaga kesehatan. Sebagai seorang ISFP, saya cenderung memiliki kepribadian yang introspektif dan sensitif terhadap lingkungan sekitar. Saya menghargai keindahan dan sering kali terinspirasi oleh seni dan kreativitas, yang membantu saya dalam berinteraksi dengan orang lain dan memahami emosi mereka.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Urgensi Proteksi Radiasi dalam Radiologi Diagnostik: Menjaga keselamatan di Balik Proses Rontgen

24 Juni 2025   11:38 Diperbarui: 24 Juni 2025   11:38 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Radiologi diagnostik merupakan salah satu bidang penting dalam dunia medis yang sangat membantu dokter dalam menegakkan diagnosis. Pemeriksaan seperti rontgen, CT scan, dan fluoroskopi digunakan untuk melihat kondisi organ dalam tubuh secara visual tanpa pembedahan. Salah satu pemeriksaan yang paling sering dan umum adalah rontgen thorax yang berguna untuk mengevaluasi kesehatan paru-paru dan jantung. Teknologi ini tidak hanya memudahkan diagnosis dini, tetapi juga mempercepat pengambilan keputusan klinis, terutama dalam kasus gawat darurat. Namun demikian, penggunaan radiasi pengion dalam radiologi membawa risiko yang tidak bisa diabaikan. Radiasi pengion dapat menimbulkan efek biologis, mulai dari reaksi jaringan akut hingga dampak jangka panjang seperti kanker. Oleh karena itu, proteksi radiasi menjadi aspek krusial, tidak hanya untuk pasien, tetapi juga bagi radiografer yang terlibat langsung dalam pelaksanaan pemeriksaan.

Radiasi pengion memiliki energi yang cukup tinggi untuk mengionisasi atom atau molekul dalam tubuh manusia. Proses ini dapat merusak struktur sel, terutama DNA, yang pada akhirnya dapat menyebabkan mutasi genetik dan perkembangan sel-sel abnormal. Jika tidak dikendalikan, paparan radiasi berlebihan akan meningkatkan risiko. Maka karena itu, setiap individu yang bekerja di lingkungan radiasi harus memahami bahaya ini dan menerapkan langkah proteksi dengan disiplin tinggi. Konsep ALARA atau As Low As Reasonably Achievable merupakan pendekatan yang digunakan dalam proteksi radiasi. Prinsip ini menekankan bahwa paparan radiasi harus ditekan seminimal mungkin, selama hasil diagnosis masih bisa dicapai secara optimal. Dalam praktiknya, prinsip ini mendorong penggunaan teknik yang tepat, parameter eksposur yang efisien, serta penggunaan alat pelindung diri (APR) secara konsisten.

Tiga Prinsip Utama ALARA

1. Waktu (Time)

Semakin lama waktu seseorang terpapar radiasi, semakin besar dosis yang diterima. Oleh karena itu, penting bagi radiografer untuk menyusun prosedur pemeriksaan yang cepat dan efektif guna meminimalkan waktu eksposur.

2. Jarak (Distance)

Jarak sangat berpengaruh terhadap tingkat paparan radiasi karena intensitas radiasi menurun drastis seiring meningkatnya jarak dari sumber. Radiografer harus menjaga jarak aman selama penyinaran berlangsung, atau tetap berada di balik pelindung.

3. Pelindung (Shielding)

Penggunaan pelindung seperti apron timbal, pelindung tiroid, dan kacamata khusus membantu mengurangi dosis yang diterima. Alat ini wajib digunakan oleh pasien dan radiografer sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

Jenis Proteksi Radiasi

1. Proteksi untuk Pasien

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun