Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sendiri

19 Februari 2019   21:48 Diperbarui: 20 Februari 2019   08:13 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sendiri terpenjara sunyi
Pekat malam hanyut mengiringi
Desah nafas angin malam kian menepi
Larut dirantai sepi

Lalui sejuta prahara sendiri
Merebak tangis lalui hari
Coba peluk asa diratapi
Tersungkur berkeluh kesah sendiri

Denting waktu di paruh hari
Lalui sesak di relung hati
Hadapi isak dalam sendiri
Biarkan basuh di segenap lini

Usah prasangka kuasai diri
Buang jauh ke laut sepi
Biar ombaknya larutkan iri
Bawa pergi bilur kecewa usah dinanti

Sabar ujian hadapi sendiri
Biarkan ia datang dan pergi
Kejernihan hati sebagai refleksi
Tundukkan ego yang mengusai diri

(Sungai Limas, 19 Februari 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun