Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kampanye Gerakan Membaca Buku Sejak Dini

11 Mei 2024   15:07 Diperbarui: 11 Mei 2024   15:09 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Oleh: Eko Windarto

Budaya membaca memegang peran penting dalam pembangunan intelektual dan sosial suatu bangsa. Semakin sering seseorang membaca, semakin terbuka wawasan, semakin berdaya saing, dan semakin mudah untuk memperoleh informasi yang akurat dan berguna. Oleh karena itu, kampanye gerakan membaca buku sejak dini dari Sabang sampai Merauke merupakan salah satu cara yang tepat untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca.

Pemerintah memiliki peran yang besar dalam keberhasilan kampanye gerakan membaca buku sejak dini ini. Langkah awal yang bisa diambil adalah memberikan sumbangan buku-buku yang bagus dan mendidik kepada masyarakat. Pemerintah bisa menyalurkan buku-buku tersebut secara gratis atau dengan harga yang terjangkau sehingga mendorong masyarakat untuk lebih bersemangat membaca.

Namun, tidak hanya tugas pemerintah saja untuk menggalakan gerakan membaca buku sejak dini ini. Seluruh lapisan masyarakat harus ikut serta dalam gerakan ini. Di sini, peran keluarga memiliki peran yang penting. Keluarga dapat memberikan contoh positif dengan membiasakan membaca sejak dini pada anak-anak.

Selain itu, sekolah juga harus turut serta dalam memberikan edukasi tentang pentingnya membaca. Sekolah bisa memberikan program literasi dan mengadakan kegiatan membaca bersama di mana guru dan murid membaca buku bersama-sama. Dengan cara ini, diharapkan siswa memiliki ketertarikan terhadap membaca dari usia dini.

Seluruh kalangan masyarakat juga harus diberikan kesempatan untuk membaca tanpa terkecuali. Misalnya, petani, nelayan, dan pemulung dapat diberikan ruang membaca di tempat-tempat yang mudah diakses. Para pejabat seperti polisi, Bupati, politisi, dan sebagainya bisa memberikan contoh bahwa membaca buku adalah hal yang penting sebagai upaya untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman terhadap pekerjaannya masing-masing.

Selain itu, para seniman, budayawan, koreografer, dan pemain sepakbola juga bisa memberikan kontribusi dalam gerakan membaca buku sejak dini ini. Mereka bisa mempromosikan membaca buku melalui media sosial mereka dan memberi contoh positif dengan rutin membaca buku.

Membuat Program Literasi yang Terukur dan Terencana

Gerakan membaca buku sejak dini harus dilakukan secara terukur dan terencana agar dapat efektif. Sebuah program literasi yang baik harus disusun dengan tujuan dan target yang jelas. Program tersebut harus didesain sedemikian rupa agar dapat mencapai tujuan dan target yang ditentukan dengan baik. Program literasi yang terencana dan terukur dapat menjadi pedoman bagi pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk memulai gerakan membaca buku sejak dini dengan efektif.

Melibatkan seluruh elemen masyarakat dan stakeholder terkait gerakan membaca buku sejak dini harus melibatkan seluruh elemen masyarakat, dari pemerintah, sekolah, keluarga, hingga perusahaan. Seluruh stakeholder harus memiliki komitmen dan tanggung jawab yang sama terhadap gerakan ini agar dapat dilakukan dengan efektif. Perusahaan bisa membantu melalui sumbangan buku, tempat untuk membaca, maupun program sukarelawan yang membaca bersama anak-anak.

Menggunakan media sosial Media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk mempromosikan gerakan membaca buku sejak dini. Pemerintah, sekolah, dan masyarakat dapat menggunakan media sosial untuk membagikan informasi tentang pentingnya membaca buku sejak dini, promo buku-buku yang bagus dan mendidik, serta kegiatan literasi yang diadakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun