Mungkinkah seorang muslim kecewa kepada Allah? Ketika sehat yang didamba tidak kunjung datang malah sakit makin bertambah parah, dan berakhir dengan gagal, yaitu kematian. Ketika sebuah ujian tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Begitu banyak keinginan-keinginan yang kandas. Tapi mungkinkah ada orang yang beriman kecewa kepada Allah? Jawabannya adalah tidak mungkin atau mustahil.
Orang-orang yang beriman tidak mencintai Allah karena pemberian Allah, tetapi orang-orang yang beriman mencintai Allah karena Allah. Orang-orang munafik mencintai Allah karena pemberian Allah, karena Allah memberikan mereka harta, karena Allah memberikan mereka sukses, karena Allah memberikan mereka sehat, maka merekapun mencintai Allah karena pemberian-pemberian Allah. Semua orang yang mencintai Allah karena pemberian Allah dipastikan akan kecewa kepada Allah, karena Allah tidak selamanya memberi.
Terkadang ada pemberian Allah yang dapat membahayakan, maka Allah tidak memberi. Sementara itu manusia terus menuntut. Meskipun doa-doa dipanjatkan, meskipun permintaan dilangitkan kepada Allah, karena itu adalah permintaan yang membahayakan, Allah tetap tidak memberi walaupun Allah menggantikannya dengan yang lain.
Orang-orang munafik karena cinta mereka karena pemberian Allah, maka ketika tidak sesuai dengan keinginan maka mereka kecewa. Adapun orang beriman mereka mencintai Allah karena Allah, sehingga orang-orang yang beriman tidak pernah kecewa kepada Allah meskipun ada keinginan-keinginan mereka yang tidak diijabah oleh Allah.
Di dalam berkeinginan kita sering kali salah. Kita menginginkan A yang menurut kita kebaikan, tetapi ternyata itu merupakan keburukan bagi kita. Allah yang maha bijaksana, Allah yang maha penyayang tidak mungkin memberikan sesuatu yang akan membahayakan, meskipun itu terulang-ulang dalam doa kita. Jika kita tetap meminta permintaan yang membahayakan kita maka Allah tidak dinamakan maha penyayang. Karena diantara kasih sayang Allah adalah, Allah tidak akan memberikan permintaan yang akan membahayakan.