Mohon tunggu...
Eko Nurwahyudin
Eko Nurwahyudin Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar hidup

Lahir di Negeri Cincin Api. Seorang kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Ashram Bangsa dan Alumni Program Studi Hukum Tata Negara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Motto : Terus Mlaku Tansah Lelaku.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pintu Para Pembohong

20 September 2020   10:27 Diperbarui: 20 September 2020   17:58 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            saya bergeming.

            "Keluar! Anda mengganggu kelas."

Dengan jengkel saya keluar. Beberapa teman cekikikan. Ada juga yang menggunjing lirih. Saya keluar melalui pintu yang tidak dibukakan dan saya masuki tadi. Artinya hendak keluar melalui pintu satunya yang memang dikunci. Semua orang tertawa. Wajah dosen semakin berang, menatap tajam.

            "Saya tidak bisa keluar pak. Pintunya terkunci" kata saya.

Saya ditertawai mahasiswa-mahasiswi lintas angkatan. Sang dosen yang berusaha mempertahankan citra gagahnya memukul meja dan menghardik untuk diam. Kelas hening.

            "Anda sudah salah, membohongi orang tua, masih berani melucu. Keluar!"

            "Saya melangkah menuju pintu satunya yang dibiarkan terbuka. Seraya berkata, "Saya memang pembohong pak. Saya tidak malu bilang saya bohong di hadapan teman-teman satu kelas ini. Tidak seperti bapak."

             "Keluar!" bentaknya lagi.

            "Setidaknya saya pembohong yang terlambat dan lebih cepat sadar daripada panjenengan. Saya masuk pintu yang sebelumnya para pembohong masuki lebih awal dan saya akan keluar lebih cepat melalui pintu yang dimasuki para pembohong seperti panjenengan dan kawan-kawan yang saya yakin ketika ujian semester mata kuliah panjenengan bakal mencontek."

            "Keluar! Anda bakal saya laporkan ke wakil dekan kalau perlu wakil rektor!"

            "Tapi sebelum saya tutup pintu, saya mengaku saya sudah berbohong kepada pembaca humor ini. Saya telah membohongi pembaca  dengan menulis saya telah dibukakan pintu oleh panjenengan dan berbuat onar, membisingi kelas. Tapi sejujurnya, cerita tentang Pak Gendut, pertanyaan menggelitiknya tentang kebohongan-kebohongan yang pernah terjadi di kampus dan kebohongan aturan yang panjenengan buat dan diberlakukan, bagi kelas tersebut benar dan nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun