Sebelum membahas lebih lanjut perlu kita ketahui apa itu hubungan industrial konttruktif itu? Ada beberapa jenis istilah hubungan industrial yang berbeda…HI Sehat, HI Baik, HI Bermusuhan, HI Bersahabat , HI Patriarkal, HI Perjuangan Klas, HI Konstruktif.
Tujuan kita adalah membangun Hubungan Industrial Konstruktif, lalu apa yang dimaksud dengan Hubungan Industrial Konstruktif? Pada bulan September 2009, para pemimpin serikat pekerja di Asia dan Pasifik bergabung dalam Konferensi Hubungan Industrial ITUC-AP di Singapura, Mereka mengadopsi definisi “Hubungan Industrial Konstruktif”. Hubungan Industrial Konstruktif oleh ITUC-AP didefinisikan Berdasarkan pengakuan penuh dan kegiatan serikat pekerja sesuai dengan konvensi ILO 87 dan 98 dalam mengupayakan Pekerjaan Layak dan kesejahteraan bersama, dan dalam iklim politik yang stabil agar mitra sosial dapat dilaksanakan tanpa takut adanya pembalasan; para pihak yang terkait mempunyai kepentingan yang sama pada standar ketenagakerjaan, kinerja bisnis, kondisi ekonomi nasional, industri dan pasar tenaga kerja; dan berbagi prinsip distribusi hasil secara adil kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Sekarang, Anda mempunyai gagasan mengenai definisi untuk “Hubungan Industrial Konstruktif”(?).
Bagaimana Cara Kerja Hubungan Industrial Konstruktif?
(1) Pengakuan Hak Kerja
Pengakuan hak kerja ada di : Konvensi Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak untuk Berorganisasi (ILO/C87) dan Konvensi Hak untuk Berorganisasi dan Negosiasi Kolektif (ILO/C98).
(2) Negosiasi Kolektif
Konvensi ILO No.98, Negosiasi Kolektif, Distribusi Hasil secara Adil
(3) Kemitraan Pekerja-Manajemen
Konvensi Konsultasi Tripartit (ILO/C144), Rekomendasi Konsultasi dan Kerja Sama antara Perusahaan dan Pekerja (ILO/R94).
(4) Konsultasi Pekerja Manajemen
Rekomendasi ILO No.94, Konsultasi Pekerja Manajemen, Sharing Kepentingan Bersama
(5) Menuju Pekerjaan Layak
Apa yang Dimaksud dengan Pekerjaan Layak (?) “Tujuan utama ILO sekarang ini adalah mendorong kesempatan bagi para pria dan wanita untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan produktif dengan bebas, setara, aman dan bermartabat sebagai manusia.” Juan Somavia, ILO Director-General
Lima Sasaran ILO :
1. Jaminan dan Penciptaan Perkerjaan
2. Hak Dasar di Tempat Kerja
3. Dialog Sosial
4. Jaminan Sosial
5. Kesamaan Gender
Strategi Serikat Pekerja
Strategi Nasional dan Lokal Serikat Pekerja, Partisipasi dalam Program PL Nasional, Strategi Dalam / Untuk Tempat Kerja.
Dari Tempat Kerja Menuju Pekerjaan Layak
Terima kasih atas perhatiannya.