Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jerawat Kekasihku (Aksara Cerpenku #5)

6 April 2022   02:48 Diperbarui: 6 April 2022   02:50 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksara Cerpenku #5 dokpri

Cerpen : Jerawat Kekasihku
Seri Aksara Cerpenku 5
Ditulis oleh : Eko Irawan
----------------------------------
Emotikonmu di WhatsApp, bergambar menangis. Bagi wanita, jerawat itu masalah besar. Sangat esensial. Karena menyangkut penampilan.

Bagiku kamu tetap cantik. Karena bagaimanapun kamu kekasihku. Aku tak melihat jerawatmu. Yang kupuja itu, dirimu seutuhnya. Inilah cinta tanpa alasan.

Beberapa waktu ini kita tak bersua. Aku sebenarnya tak pernah jauh darimu. Tiap hari, sepanjang malam malam sunyi, aku selalu dekat denganmu. Bahkan sangat dekat.

Namun apa daya. Sulit dijelaskan. Itu statemenmu. Dan aku harus terima konsekuensi logis dari pilihanku sendiri. Sudah tahu. Sudah paham. Kok masih nekad juga.

Konyol dan bodoh rasanya setia model begini. Kok mau maunya berharap. Menunggu. Tak hanya terlarang, tapi ini sudah sangat jelas. Kasarnya ditolak, masih saja berharap.

Apa aku kekasihmu Dindaku? Bisa iya. Bisa tidak. Itu urusan hati. Tak bisa digambarkan. Dijelaskan. Ada. Tapi tidak ada. Dibilang tak ada, tapi ini ada.

Kita sudah banyak mengukir kebersamaan. Bersamamu itu serasa indah dunia. Kau rela menangis. Jika kau masih ingat romansa itu...

Bersamaku kau bisa los doll. Dan saat kita saling berpegang jemari, saling berpandangan, kau bisa lepaskan gundahmu. Sedihmu. Akulah samudra curhatmu. Siap menampung apapun dirimu.

Ajaibnya, dulu kau tak berjerawat. Saat semua problemmu lepas, kau bersinar. Tambah cantik. Semakin cantik. Dan benar kata ahli, 80 % masalah jerawat disebabkan oleh psikologi.

Dan saat kau pasang pagar itu. Demi kebaikan masing masing. Kita mulai membatasi diri. Bukan aku yang pergi. Aku setia menunggu, tapi ruang waktu sekarang sudah berbeda kisah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun