Pagi Cerah di Kaki Semeru. Dibawah langit biru. Dan gemulai semilir angin sendu. Diladang sawah menghijau.Â
Melewatimu setiap pagi. Memandangmu dijauh cakrawala. Dikaki Semeru yang subur. Semoga bencana Semeru segera berlalu. Dalam harap baru.
Kuselalu berhenti sejenak. Menikmatimu dikejauhan. Gunung tertinggi di Jawa. Tampak gagah menembus langit biru.Â
Pagi cerah di kaki Semeru. Menghibur setiap hati. Untuk memandangmu. Berdoa dalam kagum. Pada Kuasa Illahi.
Selalu ada cara. Ada lewat dupa dan sajen. Ada doa doa lintas agama. Satu tujuan untuk semesta sejahtera. Selamat dunia dari malapetaka.
Jangan lagi, ada salah paham, sungguh tiada guna. Tiada elok merasa benar sendiri, dengan memaki, menendang serta marah. Sensasi viral pamer di media.Â
Pagi cerah di kaki Semeru. Hari hari puisiku jadi doa. Alam jangan marah lagi. Hiduplah dalam damai, bersanding bahagia, kearifan lokal berdamai dengan bencana.
Malang, 23 Januari 2022
Oleh Eko Irawan