Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Membangun Bisnis di Tengah Pandemi

20 Oktober 2020   11:33 Diperbarui: 20 Oktober 2020   11:43 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri Kegiatan Bolang goes to Kampung Nila Slilir

Bijak Mengembangkan Potensi

Tiap Kampung punya potensi yang unik. Namun untuk mengembangkannya, dibutuhkan kejelian, apakah potensi tersebut mampu mengangkat perbaikan kesejahteraan warga sekitar atau akan menjadi beban bagi masyarakat itu sendiri. 

Banyak ide dari masyarakat digagas agar kampungnya menjadi destinasi wisata, namun banyak gagasan kandas ditengah jalan karena tidak ada perencanaan yang baik, dukungan dari lingkungan sekitar dan gagasan tersebut tidak memberikan perbaikan kesejahteraan.

Contoh ide menciptakan kampung dengan hiasan lampu lampion dan bermain lampu tumbler berkedip. di malam hari akan sangat menarik buat swa foto. spot foto dibangun dibeberapa titik. 

Kemungkinan akan ramai dikunjungi. Namun, jika tidak ada penambahan spot foto baru dan ide pengembangan selanjutnya yang mendukung kampung tersebut, dibulan bulan berikutnya pengunjung akan menurun. 

Tidak mungkin wisatawan datang jika tidak ada suatu greget terbaru dari para inisiatornya. dan masalah selanjutnya, siapa yang akan membayar tagihan listrik PLN dari kegiatan kampung dimaksud. hal ini harus dipikirkan sebelum ide dimaksud diejawantahkan. Potensi unik belum tentu layak dijual dan bisa memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Kampung Nila Slilir mengangkat ide dengan membangun sisi ekonomi masyarakat terlebih dahulu. Ada nilai ekonomi bisnis yang dibangun terlebih dahulu, sehingga terciptalah lapangan kerja dan memperoleh penghasilan yang layak bagi para pegiatnya. 

Praktis mereka yang tergabung dalam wadah Pokdakan ini membangun bisnisnya bersama sama. Mereka tidak melulu urunan, swadaya dan kerja bakti doang, tapi ada sebuah sistem ekonomi kreatif yang sedang dikembangkan. 

Hal ini berbeda dengan kampung lainnya yang mengantungkan diri pada swadaya dan gotong royong. mereka membangun destinasi secara swadaya dan tidak memiliki penghasilan dari ide tersebut, karena tidak layak jual. 

Di Kampung Nila Slilir, ada perputaran jual beli ikan, ada warung yang menydiakan kuliner nila. ada olahan Nila menjadi krupuk dan abon. Ada tranfer tehnologi sistem bioflog dan terus berkembang dengan ide kemitraan dengan pihak ke-3. 

Dengan dukungan masyarakat sekitar dan Instansi pemerintah terkait, Kampung Nila Slilir terus tumbuh membangun bisnisnya ditengah pandemi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun