Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Gemar Membaca Literasi Sejarah Cara Reenactor

22 Juni 2018   10:51 Diperbarui: 22 Juni 2018   11:08 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: koin1903.blogspot.com)

Ketika membuka sebuah buku, Bung Karno  selalu membuat tujuan dari membaca suatu buku yang hendak dibaca. Beliau  berangkat dari pertanyaan, "Masalah sehari-hari apa yang bisa saya  jawab dengan membaca buku ini?" Untuk itu, akan lebih baik jika kita  meningkatkan rasa awareness kita terhadap masalah sehari-hari.  Kesadaran dan kepedulian kita terhadap suatu masalah akan memotivasi  rasa ingin tahu kita untuk mencari solusinya, antara lain lewat membaca  buku. Disamping itu, ketika kita membaca buku dengan bekal rasa ingin  tahu, membaca buku lebihterasa mengasyikkan sehingga pengetahuan yang  kita baca lebih terserap dalam ingatan.

  1. Berimajinasi !

"Aku menyelam sama sekali ke dalam dunia  kebatinan ini. Dan disana aku bertemu orang-orang besar. Buah pikiran  mereka adalah buah pikiranku. Cita-cita mereaka adalah pendirian  dasarku. Secara mental aku berbicara dengan Thomas Jefferson. Aku merasa  dekat dan bersahabat dengan dia, karena dia berceritera kepadaku  tentang Declaration of Independence yang ditulisnya di tahun 1776. Aku memperbincangkan persoalan George Washington dengan dia......"

Kutipan di atas adalah tulisan Bung  Karno dalam "Penyambung Lidah Rakyat". Kutipan tersebut mengesankan  bahwa Bung Karno membayangkan Beliau berbicara secara langsung dengan  tokoh-tokoh besar untuk memperbincangkan peristiwa-peristiwa besar di  masa lampau. Begitulah, cara Bung Karno berimajinasi, seolah-olah Beliau  merasakan langsung dan ikut terlibat dalam tulisan-tulisan yang  dibacanya.

  1. Tandai yang Penting

Bung Karno biasa menggarisbawahi  kalimat-kalimat dalam buku yang dianggapnya penting. Paragraf-paragraf  tertentu dilingkari. Halaman buku yang berisi gagasan-gagasan penting  juga diberi tanda. Selain itu, ruang kosong yang ada biasa digunakan  Bung Karno untuk 'berkomunikasi' dengan pengarang. Ruang kosong tersebut  diisi dengan komentar atau sanggahan terhadap pikiran pengarang yang  tertuang dalam tulisan. Buku-buku perpustakaan yang pernah dipinjam Bung  Karno pasti penuh dengan coretan-coretannya (yang ini tidak boleh  ditiru).

 Demikian sedikit cerita unik tentang  Bung Karno yang gemar sekali membaca, sampai-sampai hobinya itu dapat  mengantarkannya menjadi orang nomor satu di negeri ini. So, read your books and reach your Impresion! 

mudah mudahan bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun