Mohon tunggu...
Eko N Thomas Marbun
Eko N Thomas Marbun Mohon Tunggu... Penulis - I Kerani di Medan Merdeka Utara I

Tertarik pada sepak bola, politik dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Heritage Of Toba: Awal Peradaban Sampai DSP Toba

23 September 2021   12:28 Diperbarui: 23 September 2021   12:29 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau Toba terbentuk dari kaldera hasil Super Vulcano Toba yang terisi air. (Foto: Koleksi Pribadi)

Kamu mungkin bisa mencoba pengalaman menari 'tortor' di tengah halaman menggantikan 'ajojing' di diskotik. Lewat tor-tor yang lincah, bersemangat dan gembira (Batak: hinsa) diiringi Ogung (alat musik khas batak) bisa mengentaskan beban yang menghimpit.

Jika kamu seorang penulis atau pekerja remote yang bisa bekerja darima saja. Bosan dengan hiruk-pikuk kota yang ramai dengan kebisingan mesin-mesin. Kamu bisa tinggal di Tepi Danau Toba dengan homestay murah yang mudah ditemukan di seputaran Tuk-Tuk Siadong.

Jika kamu seorang yang bosan dengan hidup di kota yang terkesan egois dan asosial. Cobalah masuk lebih dalam kehidupan orang-orang batak, kamu akan tahu betapa asiknya mereka. Air mukanya memang keras dan suaranya memang lantang. Tapi, mereka adalah orang-orang yang asik, periang dan senang bercerita .

Singgahlah sejenak ke kedai batak (Batak: lapo). Ikutlah bernyanyi (Batak: marmitu) dan bercerita (Batak: marpollung) sambil menikmati segelas tuak atau kopi lintong yang pahit. Maka kamu akan tahu, betapa 'melo' lagu-lagu dan hati orang batak itu.

Bukan rasa sakit dan pilu yang kamu dapatkan, tapi cerita tentang kerinduan akan cinta kepada kekasih, kerabat dan kampung halaman yang terpuaskan. Mari ke pelukannya Danau Toba! Singgah dan tinggallah sejenak. Tenangkan dirimu di tepi danau. Segelas kopi dan tuak yang pahit tidak akan memabukkanmu tapi menyempurnakan rasa.

Jika punya waktu mintalah bapak-bapak (Batak: amang-amang) yang di lapo membawamu jalan-jalan. Hutan-hutan haminjon di sekitar Danau adalah destinasi yang menarik. Kamu dapat ikut belajar mangguris (membersihkan kulit pohon kemenyan), manugi (melukai kulit pohon kemenyan supaya getahnya keluar) atau manuktuk (memukul-mukul agar kulit pohon kemenyan tertutup).  

Sempatkan pula menikmati ikan mas arsik kuliner khas Batak. Rasanya yang sedikit pedas, asam, asin sdan menggetarkan lidah menemani nasi panas hasil petani sawah di sekitar Danau Toba. Rasa andaliman, merica khas Batak, akan membuat selera makanmu meningkat.   

Pengalaman itu akan membawamu ingin selalu kembali ketika kamu jauh dari Toba. Sepertinya Toba selalu memanggil pulang setiap mereka yang sudah pernah menginjakkan kaki di dataran tinggi Toba. Jadilah Toba menjadi kampung halaman (bona pasogit) bagimu

Penetapan DSP Toba mendorong pengembangan kawasan Danau Toba secara maksimal (Sumber: nasional.kompas.com) 
Penetapan DSP Toba mendorong pengembangan kawasan Danau Toba secara maksimal (Sumber: nasional.kompas.com) 

MICE di Indonesia Aja, Di Toba

Danau Toba (Kaldera Toba) ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris pada tanggal 2 Juli 2020. Hal itu menunjukkan Kaldera Toba memiliki kaitan geologis dan warisan tradisi yang tinggi dengan masyarakat lokal, khususnya dalam hal budaya dan keanekaragaman hayati. Oleh karena itu harus dilestarikan dan dilindungi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun