Bangunlah lebih pagi!
Supaya kereta listrik pagi terjangkaumu
Lantas, kamu tidak berhimpitan lalu sesak
Jakarta, kesiangan sedikit, matahari menyapu rejekimu
Aku tahu, kita sama
Hidup hanya bertaruh detik demi detik
Jika hari ini terlewat naiklah puji syukurmu
Ketika 'ku lirik langkah kita serempak
Dari belakang kita mulai, berharap melaju lalu berada di depan
Di ujung kita merengkuh kebahagiaan
Bukankah kita bodoh, kawan?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!