Mohon tunggu...
Eka Sarmila
Eka Sarmila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Long Life Learner

Halo! Perkenalkan saya Eka. Menulis adalah cara saya untuk bertukar cerita kepada orang lain pada jangkauan yang lebih luas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Frugal Living dan Tuntutan Gaya Hidup Modern Masa Kini: Antara Kebutuhan dan Keinginan

29 Januari 2024   15:59 Diperbarui: 30 Januari 2024   13:12 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto. J. Comp dari Freepik.com

Cicilan yang bisa disubtitusi dengan pengganti sementara seperti mencicil mobil mewah dapat digunakan dengan fasilitas transportasi umum yang tersedia. 

Selain itu, frugal living juga memiliki arti terencana. Maksudnya, meskipun sederhana memiliki tujuan yang ingin dicapai. Misal, dengan alokasi dana gaji 5 juta, biaya wajib yang dikeluarkan adalah 3.5 juta. Artinya masih memiliki 1.5 juta yang dapat dialokasikan pada berbagai aspek. 

Entah itu investasi atau disimpan sebagai dana darurat. Frugal living menjadi tidak baik apabila mengorbankan kebutuhan pokok demi memenuhi kebutuhan tersier. 

Misalnya, sengaja menekan budget makan seminimal mungkin. Jika umumnya harus mengeluarkan budget makan selama sebulan untuk diri di 1.5 juta, kemudian dipangkas hanya 750.000 dengan dalih sisanya ingin digunakan untuk membeli barang mewah. 

Tentunya mesti dikaji ulang! Apakah barang mewah tersebut memang dibutuhkan? Apakah akan memunculkan masalah jika tidak memenuhi kebutuhan pokok? 

Memisahkan Kebutuhan dan Keinginan, Berikut Kriteria yang Harus diperhatikan!


Foto. J. Comp dari Freepik.com
Foto. J. Comp dari Freepik.com
Masalah terbesar yang utamanya menyasar konsumen adalah tidak dapat memisahkan keinginan dan kebutuhan. Hal inilah yang terkadang menyebabkan banyak orang salah kaprah dalam menciptakan hidup sederhana terencana. 

Dalam ilmu ekonomi sendiri kebutuhan dan keinginan adalah suatu hal yang berbeda. Di mana kebutuhan adalah sebuah hak dasar yang harus dipenuhi. Di mana dalam pelaksanaannya kebutuhan dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. 

Tiap-tiap orang mesti memenuhi kebutuhan berdasarkan tingkatannya. Mulai dari kebutuhan primer (Dasar), sekunder (kedua), dan tersier (kebutuhan barang mewah). Sedangkan keinginan adalah sesuatu yang diinginkan, belum tentu dibutuhkan. 

Misalnya, ingin mengganti HP pada seri terbaru. Padahal baru 2 atau 3 tahun lalu membeli handphone baru. Padahal handphone lama tidak bermasalah dan masih dapat digunakan. 

Inilah yang dinamakan keinginan, sesuatu yang tidak benar-benar dibutuhkan dan tidak mengancam kehidupan. Pentingnya mengetahui kebutuhan dasar apa yang harus dipenuhi adalah cara terbaik untuk mewujudkan hidup sederhana terencana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun