Mohon tunggu...
Eka Apriliani
Eka Apriliani Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Perempuan

Semangat terus dalam menulis, baru belajar yang penting tetep yakin

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Dewi Tembi Jadi Icon Spesial

24 Oktober 2020   18:00 Diperbarui: 24 Oktober 2020   18:07 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salah satu tempat yang wajib dikunjungi adalah Rumah Budaya Tembi atau Tembi House of Culture yang merupakan museum yang memiliki kebudayaan berbasis jawa. Karena di dalamnya terdapat beraneka ragam mulai dari alat dapur tradisional seperti dandang, tungku dll. Alat seni seperti gamelan, alat untuk membatik, topeng ukir dari kayu dan wayang.

Senjata masyarakat terdahulu seperti beberapa koleksi keris, pedang, dan tombak. Banyak juga koleksi lukisan, koleksi batik tulis yang mempesona, foto-foto bersejarah zaman dahulu, poster keren, sepeda ontel yang sering digunakan para leluhur zaman dahulu serta motor kuno yang terkenal pada zaman nya. Selain itu terdapat juga berbagai fasilitas yang ada di Desa Wisata Tembi diantaranya 30 homestay siap huni, front office, galeri pengrajin, tembi contemporer dan area halaman yang cukup luas. Kamar homestay disinipun cukup unik yaitu menyediaan kamar khas pedesaan dengan perabotan homestay yang bernuansa kuno semakin menambah keistimewaan.

Disini terdapat aktivitas warga sekitar yang masih rutin diakukan. Aktivitas ini erat kaitanya dengan budaya jawa seperti kesenian tari, musik gamelan, musik dari bambu , musik gejok lesung, wayangan, membatik, menenun, bertani serta membuat makanan tradisional yang sangat menarik diantaranya wedang rempah, sugem, lemper, sayur lodeh, sayur kembang pisang, sayur kluwih, tongseng emprit dan masih banyak lagi.

Analis SWOT terbagi menjadi empat  kuadran diantaranya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Kekuatan artinya memanfaatan peluang yang ada dengan strategi mendukung kebijakan kebijakan pertumbuhan agresif. Kuadran kedua berada di kondisi ancaman tetapi memiliki kekuatan internal dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada secara optimal. Kuadran ketiga yaitu kondisi yang diuntungkan oleh peluang pasar tetapi menghadapi kelemahan internal. Kuadran ke empat kondisi ini tidak ideal dengan menghadapi ancaman eksternal sedangkan internal masih lemah(Sujai, 2016).

Kekuatan diantaranya terletak di budaya nya yang menjadi akar kekuatan bangsa, kesenian yang mampu menarik wisatawan baik dalam maupun luar negeri, sejarah yang menjadi history bangsa dan tradisional yang menjadi ciri khas bangsa. Kelemahanya pun juga terlihat setelah kita menganalisisnya diantara kelemahan tersebut adalah makanan di tempat wisata relatif mahal, kurang cocok untuk kalangan menengah kebawah, fasilitas tempat parkir kurang memadai, serta rumah budaya, tempat produksi batik, home stay terpisah agak jauh sehingga membingungkan wisatawan karena kurang strategis.

Dalam setiap usaha pastinya kita perlu melihat adanya peluang didalamnya, diantara peluang tersebut adalah dengan adanya wisata berbasis budaya maka sangat berpeluang besar untuk menarik wisatawan asing untuk berkunjung, untuk warga sekitar sangat bermanfaat karena berpeluang adanya lapangan pekerjaan berkat adanya wisata tersebut dan desa wisata tersebut juga digunakan oleh anak-anak sekitar untuk mempelajari gamelan, tarian, barang-barang kuno, lukisan tradisional dan batik.

Ancaman untuk desa wisata ini pun tentu ada, diantara ancaman tersebut antara lain masyarakat atau anak muda zaman sekarang lebih tertarik dengan objek wisata berbasis modern, karena letak wisata berada di pinggir sawah, maka saat musim penghujan tiba wisata mudah terkena banjir, rumah budaya yang terbuat dari kayu akan mudah terbakar dan batik tradisional cenderung tidak diminati karena anak muda lebih senang dengan baju kebarat baratan yang menjadi ancaman tergerusnya budaya bangsa.

Setelah dianalisis terdapat satu hal yang perlu dilakukan oleh Kelompok Sadar Wisata ataupun masyarakat di Desa Wisata Tembi ini. Hal yang perlu dilakukan yaitu menghidupkan kembali media sosial Desa Wisata Tembi. Karena di zaman era 4.0 ini teknologi semakin berkembang pesat sehingga penyebaran informasipun semakin mudah jika menggunakan internet.

Penyebaran informasi bisa melalui media sosial seperti instagram, facebook, twitter dan melalui story atau broadcast whatsapp. Karena menurut survey dari Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia penggua internet di Indonesia pada masa pandemi Covid ini mencapai 63 juta orang dan dari angka tersebut 95% menggunakan jejaring sosisal.

Maka dari itu perlu adanya gebrakan untuk promosi Desa Wisata Tembi ini melalui media sosial agar masyarakat di luar sana bisa mengetahui keindahan desa wisata tersebut. Tidak hanya promosi saja yang perlu digencarkan tetapi terkait pematuhan protokol kesehatan pada masa pandemi ini pun perlu di sebarkan melalui media sosial untuk mengedukasi masyarakat luas dan sebagai perlindungan diri agar kita semua mapu bertahan ditengah peliknya pandemi ini.

Perkembangan sektor pariwisata dapat dipengaruhi oleh sektor ekonomi, hal ini terlihat dari tujuan pengembangan sektor pariwisata yang salah satunya adalah untuk membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal yang tinggal di sekitar objek wisata(Putra, 2013). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pariwisata ini yidak hanya tanggung jawab Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), akan tetapi pariwisata ini adalah tanggung jawab kita bersama. Sehingga melibatkan seluruh elemen masyakat mulai dari para remaja, orang dewasa hingga orang tua semuanya ikut berperan. Apalagi jika objek tersebut adalah objek yang berbasis budaya tentunya kita sebagai generasi muda wajib menjaga dan melestarkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun