Mohon tunggu...
Ei Pratama
Ei Pratama Mohon Tunggu... -

cuma sampah berserak yang dihembusi angin, digelungi dingin, dibaluri hening.. .

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dua Coretan Sampah

16 Februari 2012   00:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:36 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan
Teruntuk hujan penikam gersang
Pekiklah biar gaduh semesta alam
Cambuklah biar lebam tanaman binatang
Diammu membingung nyawa

Teruntuk hujan...
Menderaslah
Lunturkan make-up di mukamuka mereka
Kan kupandangi seksama
Mana anjing mana sampah
Pun yang lainnya jika ada
Biar kami tak melulu salah

Iya!
Teruntuk hujan
Meliarlah biar tumbang satusatu
Basahilah biar baca tingkahtingkah
Teteskan liukkan petakan lekukan
Apakah gotgot terberdaya?
Apakah gotgot tersumbat sampah?

Teruntuk hujan...
Tak usah kau hirau tempias rumahrumah kami
Pun duka banjir yang kan terjadi
Muak kami pada penggadai harga diri
Kami menanti eksekusi

*****

Penakut
Penat pekat menghambur menyembur
sejengkal sekitar di mana-mana
Tak paham mau melangkah
Kala tuba melulu muara

Tunggu masa berkawan
Kemarau penghujan singgah
Bergeming kala liuk adalah dosa
Belum lagi tanda, usia dekati paripurna

*****

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun