Mohon tunggu...
eiklil pejuang
eiklil pejuang Mohon Tunggu...

saya hanya seorang muslim yang istiqamah menggunakan sarung, dan memperjuangakan kaum bersarung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cinta Sejati (Sebuah Renungan)

10 Februari 2012   03:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:50 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah terlalu banyak, tulisan-tulisan, baik berupa prosa, puisi, artikel bahkan diskusi-diskusi tentang “CINTA”. Banyak pula pendapat-pendapat seputar tentang topik ini.

Cinta“ anugerah Ilahi, diakui atau tidak, manusia hidup secara  “penciptaan” diberi anugerah untuk mencintai, dan merasa ingin memiliki. Satu hal yang menjadi catatan penting, bahwa cinbta berawal dari adanya interaksi antar personal. Islam mengakui adanya perasaan “CINTA” ini, namun Islam tidak akan memebiarkan pengikutnya salah mengaktualisasikan cinta, akhirnya syari’ah menetapkan jalinan “Pernikahan”.  Nah, cinta apakah yang dimaksud Islam ini? Sehingga harus di ikat dengan tali suci yang disebut “PERNIKAHAN”. Teringat dengan firman Allah swt. (ar-Rum ayat 21)

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”


dalam kitab al-bahrul Muhith dijelaskan (9/77):

tentram : ketentraman ini terdapat satu jenis manusia (walaupun beda jenis kelamin), terjadi taaruf. sebagaimana akan terjadi "pertikaian" ketika berbeda "jenis".

Mawaddah waRahmah :


  1. al-Imam Mujahid, al-Imam hasan dan Ikrimah, Mawaddah berarti  Pernikahan, Rahmah adalah si buah hati,
  2. sebagian Ulama, Mawaddah timbul ketika ia masih dalam masa baru menikah, dan akan timbul rahmah ketika  mereka berdua sudah tua.
  3. pendapat lain menyatakan, Mawaddah dan rahmah, timbul dari bdari satu akar "kasih sayang"


kesimpulannya, setelah diamat ayat ini, ketika Allah menegaskan bahwa adanya perasaan cendrung dan merasa tentram, serta berikutnya penciptaan rasa kasih saying (mawaddah wa rahmah) inilah yang disebut Cinta sejati. Dan ternyata dalam ayat ini, mawaddah wa rahmah (Cinta Sejati), ada dalam bingkai Rumah Tangga… dan semua ini termasuk tanda-tanda kekuasaan Allah swt. bagi orang-orang yang mau menggunakan nalar fikir yang benar.

Semoga kita termasuk orang-orang yang menggunakan nalar berfikir yang benar...brmanfaat….

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun