Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Gara-gara Nelayan, Hubungan Inggris-Prancis Panas sampai Kirim Kapal Perang

7 Mei 2021   19:42 Diperbarui: 9 Mei 2021   07:52 2292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal perang Inggris muncul di antara kapal nelayan Prancis yang protes di perairan Jersey. (Foto: Michael Bewley/Sky News)

Hubungan Inggris dan Prancis memanas dalam masa transisi Brexit. BBC melaporkan dua kapal perang Angkatan Laut Britania Raya (Royal Navy), HMS Severn dan HMS Tamar mengitari perairan Jersey, pulau di utara Prancis. 

Prancis tak tinggal diam, mereka membalas dengan mengirimkan dua kapal patroli. Di Twitter, netizen membahas konflik kedua negara sambil menyertakan #warwithfrance (perang dengan Prancis).

Kenapa Inggris dan Prancis konflik?

Untuk mendapat gambaran jelas, mari melihat letak negara Prancis, Inggris dan Jersey. 

Inggris dan Prancis adalah dua negara bertetangga yang dipisahkan selat Inggris atau perairan Channel. Inggris di bagian utara, Prancis di bagian selatan.

Di antara Prancis dan Inggris, terdapat sebuah pulau kecil (120 km persegi) bernama Jersey yang merupakan negara dependensi Kerajaan Inggris (crown dependencies).

Sebagai negara dependensi, Jersey punya kedaulatan untuk menjalankan roda pemerintahannya. Sementara itu, urusan hubungan internasional diwakili Inggris. Penduduk di sana menuturkan bahasa Inggris dan bahasa Jersey. 

Keunikan Jersey adalah mereka bukan bagian Inggris, juga bukan anggota dari Uni Eropa sehingga adanya konflik di perairan Jersey menambah runyam masalah pasca Brexit.

Letak negara Jersey dari Google Maps.
Letak negara Jersey dari Google Maps.

Protes nelayan Prancis

Masalah yang ada di perairan Jersey berawal dari aturan baru tentang hak menangkap ikan. Ini ada kaitannya dengan aturan transisi pasca Brexit.

Kita tahu Inggris keluar dari Uni Eropa sejak 1 Januari 2021. Hukum Uni Eropa sudah tak berlaku lagi. Dalam masa transisi sekarang, Inggris dan Uni Eropa melakukan serangkaian negosiasi menyangkut kemitraan dan perjanjian dagang.

Salah poin penting dari perjanjian baru Inggris dan Uni Eropa adalah aktivitas penangkapan ikan. Selain penyedia sumber protein terbesar, laut juga menjadi penentu keberlangsungan hajat hidup alias mata pencarian orang Prancis.

Perairan Jersey selama ini menjadi area vital nelayan Prancis untuk penangkapan ikan. Sekarang, nelayan harus memperoleh izin untuk bisa beroperasi dari Jersey.

Nelayan Prancis memprotesnya karena aturan baru pemberian izin dianggap "tak adil". Daftar izin diberikan terbatas dengan syarat tambahan.

Tanpa ada izin, nelayan Prancis tak bisa menangkap ikan di sana. Romain Davodet, nelayan Prancis yang sudah melaut selama 15 tahun di perairan Jersey menyampaikan kepada BBC keadaan saat ini membatasi operasional nelayan.

Berdasarkan perjanjian dengan Uni Eropa, operator kapal Prancis harus menunjukkan riwayat penangkapan ikan di daerah tersebut supaya dapat menerima lisensi perairan Jersey.

Izin sudah diberikan kepada 41 kapal dari 344 permintaan. 

Akan tetapi, Prancis menilai daftar 41 lisensi tersebut disertai persyaratan baru yang belum diberitahukan sebelumnya.

Padahal pemerintah Jersey pada Selasa lalu meyakinkan bahwa pemberian izin penangkapan ikan sesuai dengan perjanjian perdagangan antara Brussel dan London pada akhir Desember. 

Perjanjian itu menyebutkan, 25 persen hak penangkapan ikan kapal UE di perairan Inggris akan dialihkan ke kapal penangkapan ikan Inggris selama lima tahun atau sampai 2026.

Selama periode transisi, kapal negara Uni Eropa boleh melakukan aktivitas penangkapan ikan. 

Namun demikian porsi terbesar tetap diutamakan untuk kapal Inggris. Setelah masa transisi selesai, Inggris memiliki hak sepenuhnya.

Lalu lintas kapal di perairan Jersey, 7 Mei 2021. Warna coklat kapal nelayan, biru muda kapal perang Royal Navy. (Sumber: Marine Traffic)
Lalu lintas kapal di perairan Jersey, 7 Mei 2021. Warna coklat kapal nelayan, biru muda kapal perang Royal Navy. (Sumber: Marine Traffic)
Nelayan Prancis kecewa dengan ribetnya penerbitan izin di Jersey. Hal ini manusiawi, jika nelayan tak bisa melaut, mau ke mana lagi?

Mereka melancarkan protes dengan memblokir pelabuhan St Helier, Ibu Kota Jersey. Para nelayan kompak merapatkan posisi kapal mereka secara melintang untuk mencegah keluar masuk kapal dari pelabuhan.

Ketegangan berlanjut dengan tindakan kekerasan nelayan Prancis. Media ITV mengunggah video tingkah salah satu nelayan Prancis yang secara sengaja menabrakkan kapal kecilnya ke kapal orang Inggris. Beruntung kapal tak tenggelam.

Aksi protes nelayan juga dilancarkan di pelabuhan Boulogne-sur-Mer, Prancis di mana ratusan nelayan memblokir kedatangan truk Inggris, laporan Le Figaro.

Jelas saja, aksi blokade menghambat proses bongkar muat barang di pelabuhan, apalagi Boulogne-sur-Mer adalah pintu masuk utama barang impor dari Skotlandia.

Di tengah aksi blokade, kapal perang Angkatan Laut Royal Navy HMS Severn dan HMS Tamar terlihat melakukan patroli. Belum jelas motif sesungguhnya mengapa kapal perang ada di sana, yang jelas Prancis mengirimkan juga kapal patroli mereka. Sampai saat ini, kapal perang Inggris masih bertahan di sana.

BBC melaporkan HMS Severn dan HMS Tamar memiliki panjang 90,5m, terdapat dua senjata besar, termasuk senjata anti-pesawat jarak pendek, dan diawaki oleh 45 sampai 50 marinir. Kapal perang HMS Severn sebenarnya digunakan untuk membayangi kapal perang angkatan laut Rusia di lepas pantai Inggris.

Prancis ancam putuskan listrik ke Jersey 

Konflik nelayan pada akhirnya melibatkan pemerintah Prancis dan Inggris. Paris menganggap ketentuan baru tentang pemberian izin mengancam kehidupan nelayan-nelayan lokal.

Sebabnya, aturan baru dinilai menciptakan zona terbatas. Lalu ketentuan waktu penangkapan ikan dan jenis peralatan memancing akan mempengaruhi keberlangsungan nelayan.

Langkah serius diambil pemerintah Prancis menanggapi kelakuan Jersey. Menteri Maritim Prancis Annick Girardin menyatakan Prancis bisa saja memutus pasokan listrik ke Jersey.

"Saya menyesal harus sampai seperti ini [tetapi] kami akan melakukannya jika itu harus," kata Girardin kepada parlemen Prancis.

Tentu, cara pemerintah Prancis memberikan pembalasan tersebut menuai tentangan dan kecaman. Pemutusan listrik ke Jersey bakal memberikan dampak serius. Negara Jersey menerima 95 persen listriknya melalui tiga kabel bawah air dari Prancis.

Media Inggris turut memanaskan situasi dengan konfrontasi pemberitaan. Konflik di perairan Jersey secara tak langsung mengingatkan memori pada perang dunia II. Untuk diketahui, Jersey semasa perang dunia II sempat jadi wilayah pendudukan Nazi.

The Telegraph dalam pemberitaannya menyindir rencana balasan Prancis dengan menuliskan, "Setidaknya saat Jerman menyerbu (Jersey), mereka tak memadamkan lampu di sana."

Pemberitaan konflik Prancis dan Inggris mendapat perhatian warga Jersey. Ketika protes semakin keras, orang masih bisa menanggapinya dengan tenang.

"Ini semua tentang politik. [Presiden Prancis Emmanuel] Macron mengaturnya untuk mempertahankan kekuasaan. Dia siap untuk pemilihan dan sekarang dalam bahaya besar akan kalah. Sementara Boris [Johnson/PM Inggris], sama."

"Dia [Boris] mengirim kapal perangnya menjelang pemilihan. Ini tentang politik. Mari kita hadapi itu, orang Prancis menyukai protes, jadi beri kesempatan, mereka akan terus menampilkannya hari ini," kata Nick, seorang supir taksi di St Helier saat berbincang dengan wartawan inews.co.uk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun