Dugaan saya, ramainya percakapan di media sosial tentang Risma karena orang kerap mempersepsikan blusukan adalah pekerjaan rendah hati yang dilakukan seorang pejabat.
Selanjutnya, adalah isu kemiskinan itu sendiri. Semua orang tidak ingin jatuh miskin. Sejarah kemiskinan ini sangat panjang dalam peradaban manusia. Di sisi lain, banyak orang Indonesia menaruh kepedulian terhadap orang-orang miskin. Dengan kondisi ini, apa yang dilakukan Risma dengan blusukannya telah menarik perhatian banyak orang.Â
Alasan lainnya adalah sosok Risma itu sendiri. Ia sudah populer sejak menjadi Wali Kota Surabaya dengan turun langsung ke lapangan dalam mengurai masalah. Orang-orang selalu mengingat gaya kepemimpinannya yang berbeda dari kepala daerah lainnya.
2. Penyaluran bantuan tunai di masa pandemi Covid-19
Blusukan Risma yang viral dan diperbincangkan luas masyarakat, menurut hemat saya, adalah bonus dari pelaksanaan beberapa tugas dan fungsinya.
Risma masih memiliki tugas lain yang harus dituntaskan. Salah satu prioritasnya adalah penyaluran bantuan tunai kepada masyarakat miskin terdampak Covid-19.
Setidaknya terdapat dua isu, pertama kelancaran penyaluran bantuan agar utuh sampai ke tangan penerima. Kedua, pendataan penerima bantuan. Tugas tersebut tentu tidak dapat diselesaikan hanya melalui blusukan. Perlu manajemen dan pengawasan untuk memperkuat sistem penyaluran bantuan agar tepat sasaran.Â
Sekarang, dengan disertakannya Bank Milik Negara sebagai penyalur bantuan tunai, satu persoalan menjadi tuntas. Setidaknya itu bisa menutup peluang korupsi seperti yang menjerat Menteri Sosial sebelumnya Juliari Batubara dan mencegah terjadinya potongan sana-sini sebagai jatah bancakan oknum elite di tingkat lokal.Â
Selanjutnya, tinggal bagaimana menuntaskan penetapan kriteria dan data fakir miskin dan orang tidak mampu.
3. Politik
Bagaimanapun, blusukan Risma mendapat sorotan lebih luas karena beririsan dengan nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Beberapa warganet menyindir masalah kemiskinan di Jakarta justru ditangani oleh Menteri Sosial itu sendiri. Ini tidak salah juga sebab kawasan kumuh dan warga miskin sudah menjadi potret untuk Jakarta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria bahkan menanggapi blusukan Risma. Salah satu yang dia komentari adalah kasus gelandangan yang ditemukan Risma di kawasan Sudirman-Thamrin. Riza Patria mengatakan itu merupakan gelandangan musiman, laporan Kompas.com, 5 Januari 2021.
Dia juga mengaku pernah melihat gelandangan serupa di daerah Tendean yang berharap belas kasih warga yang lewat di sana. Pemprov DKI Jakarta, katanya, sudah melakukan upaya maksimal untuk mengurangi dan menghilangkan gelandangan di Jakarta.