Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tsar, Gorbachev, dan Putin Kompak Batasi Minol di Rusia, Bagaimana di Indonesia?

15 November 2020   18:09 Diperbarui: 15 November 2020   18:29 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera Rusia (Foto: Pixabay/Jorono)

Dalam artian lain, laki-laki dewasa mengonsumsi setengah liter vodka setiap dua hari.

Kepala Negara Mikhail Gorbachev tidak tinggal diam. Minol dianggap sudah menjadi musabab kematian dan menurunnya produktivitas tenaga kerja di Uni Soviet. Kebanyakan peminum alkohol ini adalah para pekerja.

Ia pun meluncurkan kampanya anti-alkohol yang dimulai pada 1985. Menyambung kampanye itu, politburo dan Central Committee mengeluarkan resolusi untuk mengatasi kemabukan dan alkoholisme.

Izin penjualan minol di toko-toko diperketat, banyak penyulingan vodka ditutup. Kebun anggur penghasil anggur seperti Moldavia, Armenia, dan Georgia dimusnahkan. Penjualan alkohol di restoran dilarang sebelum jam dua siang.

Larangan penjualan minol juga berlaku di dekat pabrik, lembaga pendidikan, rumah sakit, dan bandara. Harga alkohol dinaikkan secara substansial. Sebagai contoh, pada tahun 1985 saja, harga vodka, minuman keras, dan konyak naik 25 persen.

Sanksi berat diberikan kepada pemabuk di depan umum dan pelanggaran terkait alkohol. Orang yang teler di tempat kerja dikenakan denda dengan besaran satu hingga dua kali lipat dari upah mingguan rata-rata. Jangan pula mencoba memproduksi sendiri minol di rumah karena ancamannya berupa denda atau kurungan penjara.

Karena keketatannya ini, jabatan Gorbachev sebagai Sekjen Partai Komunis pun diplesetkan menjadi Sekrtetaris Air-Mineral. 

Hasilnya cemerlang, angka kematian menurun selama periode kampanye. Kampanye anti-alkohol diperkirakan memangkas sepertiga dari total konsumsi alkohol di Uni Soviet.

Namun, kampanye anti-alkohol menimbulkan masalah lain di sektor pendapatan negara. Penjualan minol turun drastis.

Lorenz Kueng, asisten professor keuangan dari Kellogg School, AS, dan Evgeny Yakovlev dari Russia's New Economic School yang juga meneliti kampanye anti-alkohol Gorbachev menyebut penjualan bir turun 29 persen, penjualan anggur turun 63 persen, dan penjualan vodka turun 60 persen.

Ini bukan kabar baik. Anggota Politburo dan Sekretariat Partai Komunis yang juga ekonom, Alexander Yakovlev, mengatakan bahwa Uni Soviet mengalami kerugian sekitar 100 miliar rubel selama masa kampanye anti-alkohol. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun