Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Terakhir

22 Februari 2020   07:14 Diperbarui: 22 Februari 2020   07:07 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Foto: @rodrigomtorres/Unsplash.com)

Malam menjatuhkan wajahku
ke dalam dingin yang mematikan
di lembah-lembah hitam yang diratapi
dalam seribu bintang dengan kesendirian sunyi

Telah padam rayuan kekasihku, bulan
Kau seharusnya purnama terakhirku
melipat api dan cahaya pada siang
Tetapi kau pakai untuk mengantarku dengan doa yang damai kepada Yang Kuasa

Seperti tulang-tulang burung merpati
sayap-sayap patah yang lelah merentang ketika menyentuh langit
Dan bulu-bulu merpati putih adalah tulang-tulang tersisa

Bulan, kini senandungmu adalah lambaian
nyanyian di gema air mata
Kegelapan yang bersinar
memandang semesta seadanya
Tiada malam membisikkan namamu kepadaku lagi

Semarang, 22 Februari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun