Cukup sudah cara berpikir dan bertindak yang kacau, dilibatkan dalam sepakbola. Bahwa sepakbola harus dinikmati dengan mengedepankan logika. Yakni datang, nonton dan bersorak gembira di stadion.
Sepakbola bukan rivalitas yang berlangsung secara biner dan berujung pada jatuhnya korban jiwa. Sudah saatnya kita menjadi suporter dan pendukung yang baik, demi masa depan sepakbola Indonesia.
Karena tidak ada sepakbola seharga nyawa manusia. Turut berdukacita yang mendalam atas tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan Malang.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!