Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saat Kekerasan dalam Sepak Bola Mengalahkan Logika

4 Oktober 2022   08:57 Diperbarui: 4 Oktober 2022   09:14 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang yang menelan korban jiwa. Doc KOMPAS.com/Suci Rahayu

Cukup sudah cara berpikir dan bertindak yang kacau, dilibatkan dalam sepakbola. Bahwa sepakbola harus dinikmati dengan mengedepankan logika. Yakni datang, nonton dan bersorak gembira di stadion.

Sepakbola bukan rivalitas yang berlangsung secara biner dan berujung pada jatuhnya korban jiwa. Sudah saatnya kita menjadi suporter dan pendukung yang baik, demi masa depan sepakbola Indonesia.

Karena tidak ada sepakbola seharga nyawa manusia. Turut berdukacita yang mendalam atas tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan Malang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun