Seorang teman bertanya kepada saya terkait keberadaan Baliho Puan Maharani yang terpampang di ruang publik. "Bung apa sudah pantas Puan Maharani menjadi Calon Presiden (Capres) tahun 2024.' Saya jawab, dilihat dari rekam jejak politiknya, maka sudah terpantaskan sebagai Capres.
Puan Maharani pernah menjabat Eksekutif dalam Pemerintahan Presiden Jokowi sebagai Menko Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK).Â
Tentu Puan Maharani paham bagaimana cara kerja birokrasi yang baik. Bagaimana mengelola Pemerintahan yang benar. Bagaimana melaksanakan tanggung jawab Sektoral dan tentu saja bagaimana melakukan koordinasi dengan lintas Kelembagaan Pemerintah maupun Non Pemerintah.
Puan Maharani juga pernah duduk di Legislatif, bahkan saat ini sedang menjabat Ketua DPR RI. Sudah pasti Puan Maharani paham betul bagaimana tugas dan kerja Legislasi, Pengawasan dan Penganggaran.Â
Dalam kapasitas tersebut, maka Puan adalah praktisi di ranah konstitusi sekaligus penganggaran yang berkaitan dengan kepentingan rakyat.
Puan Maharani saat ini menjabat kepengurusan di Partai Politik. Sebagai elit DPP PDI Perjuangan yang sudah makan asam garam di dunia politik, dirinya niscaya memiliki bekal tentang peta politik di tanah air, baik yang tersurat maupun yang tersirat. Dirinya juga berpengalaman turut serta mengantar PDI Perjuangan hingga bisa menjadi Partai pemenang pemilu dua kali berturut turut.
Pengalaman sebagai elit Partai telah menempa skim dan langgam politik Puan Maharani terhadap gonjang ganjing politik. Puan bukanlah sosok yang gagap, sebaliknya sudah teruji dalam konfigurasi politik tanah air. Portofolio karir politiknya, adalah sebuah pembuktian terhadap kiprah Puan sebagai politisi mumpuni.
Dalam Pileg tahun 2019 lalu, Puan Maharani menjadi Caleg dengan suara keterpilihan tertinggi dari dapilnya Jawa Tengah V untuk masuk ke Senayan. Total suara yang diraihnya adalah 400 ribu lebih  Ini bukti bahwa Puan adalah orang lapangan dan teruji sebagai seorang vote getter.
Puan Maharani adalah cucu biologis Bung Karno. Sebagai cucu sang  Proklamator dirinya pasti paham benar konsepsi Bung Karno tentang Marhaenis sebagai bentuk keberpihakan kepada wong cilik. Juga paham ajaran Bung Karno tentang Nasionalisme, Persatuan Nasional dan Cinta Tanah Air. Sebagai seorang Sukarnois, Puan tahu apa yang harus dilakukan jika nantinya terpilih sebagai Pemimpin Negara.