Bisa meyakinkan masyarakat akan kehadiran Pemimpin yang bisa duduk sama rendah dengan rakyat, adalah potret Pemimpin yang  Hebat. Yakni sosok Pemimpin yang  kita yakini akan dapat bertindak adil, dan setara untuk segenap rakyatnya.Â
- Dan syukurlah sikap responsif dan penerimaan masyarakat terhadap Pasangan Hebat adalah bukti dan jawaban atas kerinduan hadirnya pemimpin yang ideal dan pro rakyat.
Bertindak adil adalah sebuah keniscayaan dan keharusan bagi seorang Pemimpin. Adil adalah cerminan dari sikap visioner yang melihat wilayah Sulteng dalam kerangka geopolitik yakni dalam satu kesatuan wilayah. Tidak dalam dikotomi kewilayahan dalam sentuhan pembangunan daerah.
Maka mutlak bagi seorang Pemimpin untuk mengenal dan mengetahui kondisi masyarakatnya, termasuk di daerah terisolir sekalipun. Untuk bisa mengetahui kondisinya, maka harus didatangi walau resikonya melalui medan berat.Â
Dan itulah yang sudah dilakukan pasangan Hebat dengan mendatangi langsung daerah tersebut. Rasanya momentum itu akan menjadi pesan politik yang tidak dilupakan oleh masyarakat yang dikunjungi.
Pun bertindak adil adalah cerminan dari sikap realistis seorang Pemimpin dalam menghadirkan program yang dibutuhkan oleh masyarakat. Bukan program yang muluk muluk yang bakal sulit direalisasikan ketika sudah menjabat. Menghadirkan program yang realistis dan tepat sasaran hanya dapat dihadirkan oleh Pemimpin yang visioner dan teruji dan paham mengelola Pemerintahan.
Dalam setiap perjumpaan dengan masyarakat, Baik Hidayat maupun Bartholomeus berkali kali mengatakan, jika Program Sulteng Hebat adalah program yang sangat realistis. Program yang bakal direalisasikan jika keduanya terpilih, karena sudah didasarkan pada skema anggaran yang relevan. Program yang sudah didesain untuk siap diimplementasikan bukan sekedar konsep semata dalam sebuah alat peraga kampanye.
Realistis bukan hanya dari aspek kemampuan pengalokasian anggaran tapi juga dalam konteks geopolitik kewilayahan. Bahwa ada kesenjangan pembangunan di wilayah Sulteng itu sebuah keniscayaan, dan kedepan kesenjangan itu harus dapat diatasi  itulah tugas dari Pemimpin yang visioner dan realistis dalam pikiran dan tindakan.
Bahwa masih ada masyarakat yang belum maksimal tersentuh pemberdayaan di Sulteng, itu harus pula mendapat sentuhan pelayanan lewat program yang realistis. Dan itu juga sudah diyakinkan oleh Pasangan Hebat bukan hanya wilayah yang padat penduduknya, tapi juga yang kurang penduduknya, meski untuk menjumpai mereka harus menggunakan kendaraan roda dua.
Pemimpin visoner dan realistis dalam niatan mengatasi kesenjangan itulah yang disebut Pengamat Politik Indonesia Prof William Liddle sebagai Pemimpin Transformation (Transforming Leader). Pemimpin seperti ini dibutuhkan dalam melakukan perubahan dari sebuah fase ke fase yang lain. Yang hanya bisa diwujudkan dalam Program Sulteng Hebat sebagai sebuah penawaran politik yang membumi.
Maka kalau dalam kontestasi Pilkada serentak ini, hadirnya Pemimpin yang visioner dan realistis dalam skim dan langgam, maka rasanya Pemimpin seperti ini yang harus didukung dan perjuangkan. Untuk menjemput takdir sejarah Pasangan Hebat menahkodai Propinsi Sulteng kedepan.
Salam Hebat.