Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Elemen Kejutan Bartholomeus Tandigala di Pilkada Sulteng

28 Agustus 2020   15:15 Diperbarui: 29 Agustus 2020   12:47 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan rekomendasi PDI Perjuangan kepada pasangan Hidayat-Bartho. Doc Danank

Hari Jumat ini menjadi hari bersejarah bagi sosok Bartholomeus Tandigala saat resmi menerima rekomendasi dari PDI Perjuangan sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur Sulteng bersama Hidayat Lamakarate sebagai Bakal Calon Gubernur Sulteng.

Rekomendasi PDI Perjuangan menggenapkan koalisi dengan Partai Gerindra dalam perhelatan Pilkada Sulteng. Perolehan kursi dari koalisi kedua Partai ini berjumlah 12 kursi sudah lebih dari 9 kursi yang dipersyaratkan. Rekomendasi yang mengantar pasangan dengan tagline Hebat tersebut akhirnya resmi berkontestasi.

Tak ada yang menyangka jalan seorang Bartho sapaannya menuju Pilkada Sulteng akhirnya terwujud. Sebagai seorang birokrat dengan jabatan terakhir Kepala BPBD Sulteng, semula tak ada yang memperhitungkan Bartho bakal berada diposisi balon Wagub berpasangan dengan Hidayat Lamakarate.

Namun itulah dunia politik. Yang semula tidak diperhitungkan, akhirnya menjadi kejutan. Dalam strategi politik dikenal dengan istilah Element of Surprise alias elemen kejutan. Bartho tampil sebagai kejutan menjadi pasangan hebat bersama tandemnya Hidayat Lamakarate.

Gonjang ganjing perebutan rekomendasi PDI Perjuangan dengan episentrumnya di Pusat, nyaris saja membuat Bartho tersingkir. Komunikasi politik yang alot dan panjang dalam olahan para petinggi Partai, membuat dinamika politik berlangsung dinamis. Publik tidak sabar menanti kemana perahu PDI Perjuangan berlabuh di dermaga Pilkada Sulteng.

Namun invisible hand yang berpihak kepadanya, serta kekukuhan Hidayat Lamakarate mempertahankan Bartho sebagai pasangannya, membuahkan hasil. Kesabaran menanti datangnya rekomendasi akhirnya terwujud. Pasangan Hebat resmi berlayar dengan perahu yang sudah memenuhi syarat.

Pasangan Hebat, Hidayat- Bartho memperlihatkan rekomendasi. Doc Danank
Pasangan Hebat, Hidayat- Bartho memperlihatkan rekomendasi. Doc Danank

Kepastian pasangan Hidayat - Bartho mendapatkan rekomendasi Partai akhirnya menepis informasi hoaks yang beredar, bahwa pasangan ini tidak bakal maju karena tidak cukup perahu. Sebagai seorang birokrat yang baru terjun dalam dunia politik, dinamika kontestasi politik yang biner sempat membuat Bartho gamang.

Bagaimana harus menepis informasi hoaks dengan legitimasi politik  yang belum digenggam. Bagaimana meyakinkan konstituen bahwa jalan menuju perhelatan tidak bakal terganjal, hanya karena rekomendasi belum keluar dari PDI Perjuangan yang menjadi rebutan kandidat lain.

  • Sesungguhnya Bartho bukanlah sosok yang tidak punya pengalaman menjadi Kepala Daerah. Portofolio yang dimilikinya mencatat bahwa dirinya pernah sebagai penjabat Bupati Morowali pada tahun 2018. Sebagai Kepala Daerah di wilayah yang kaya sumberdaya tambang tersebut, Bartho menyelesaikan tugasnya tanpa kendala.

Bukan hanya modal kepemimpinan, modal sosial juga dimiliki dengan pengalamannya sebagai birokrat yang banyak bersentuhan dengan publik. Selain itu kapasitas sebagai Pimpinan Lembaga Keumatan yakni Ketua Lembaga Pengembangan Paduan Suara (LPPD) Provinsi Sulteng. Berbagai Ivent yang dilaksanakan Lembaga ini membuat sosok Bartho cukup familiar dengan konstituennya.

Dengan konstituen yang tersebar di seluruh wilayah Sulteng dan jumlahnya sangat signifikan membuat Bartho menjadi figur geopolitik dalam Pilkada Sulteng. Harus diakui Hidayat Lamakarate cerdas merangkul Bartho sebagai Wakilnya menjadi pasangan kombinasi, karena potensi geopolitik tadi. Bukan semata potensi keterwilayahan timur dan barat.

Bersama Bartholomeus Tandigala optimis menyongsong Pilkada Sulteng. Doc Indra
Bersama Bartholomeus Tandigala optimis menyongsong Pilkada Sulteng. Doc Indra

Basis konstituen inilah yang turut mengantar dua kader PDI Perjuangan bisa bercokol di Senayan yakni DPR RI dan DPD RI. Romantika konstestasi 2019 lalu tentu masih membekas dan perlu mendapat sentuhan kembali oleh sosok Bartho dalam kapasitas sebagai balon Wakil Gubernur yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.

Kerja keras menyentuh konstituen dalam geopolitik Sulteng akan dan harus  dilakukan Bartho guna peran vote getter (Pengumpul suara); untuk pasangan Hebat. Ini tugas berat sekaligus peran kunci bagi sosok Bartho dalam konstestasi Pilkada Sulteng yang bakal berlangsung ketat dan biner.

Diyakini antusias konstituen atas kepastian majunya Bartho berpasangan dengan Hidayat tak kan terbendung. Juga majunya pasangan Hebat ini yang ditandai penyerahan rekomendasi PDI Perjuangan, pesannya akan segera menyebar ke seantero pelosok Sulteng yang semula ragu pasangan Hebat bakal berkontestasi dalam Pilkada Sulteng.

Keraguan kiini berganti optimisme. Instruksi Partai sudah dikeluarkan agar segenap kader, simpatisan, dan pendukung PDI Perjuangan bekerja untuk kemenangan pasangan Hidayat - Bartho. Saatnya semua komponen dan elemen Partai  melebur kembali dalam romantikanya kerja kerja perjuangan. Bersatu padu demi sebuah kemenangan.

Melebur bersama dengan konstituen yang bersimpati dan empati kepada pasangan Hebat. Yang menaruh harapan kelak pasangan ini akan berbuat yang terbaik dan terhebat untuk Sulawesi Tengah tercinta.

Selamat Berjuang, Merdeka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun