Mohon tunggu...
Efie Linda
Efie Linda Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Guru sebagai Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Praktik Misiologi Gereja dalam Mengemban Amanat Agung Allah

30 November 2021   15:45 Diperbarui: 30 November 2021   15:48 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: sangsabda.wordpress.com

(EFIE LINDA & LUKI IMELDA)

 

Gereja Sebagai Tempat Proses Pendidikan Misi

Gereja harus memiliki visi yang ditangkap dan dikerjakan sebagai perintah dari Allah. Jika  gereja tidak mengerjakan visi Allah, maka itu bukanlah gereja tetapi hanya sebuah hanya sebuah organisasi saja. Visi Allah yaitu untuk pergi menjadikan semua bangsa menjadi murid-Nya (Matius 28:19-20) atau dengan kata lain menyatakan kasih Allah melalui pengurbanan Kristus di Kalvari (Markus 16 : 15). Oleh sebab itu sebagaimana arti gereja dalam bahasa Yunani Ekklesia yang berasal dari kata "ek" berarti keluar dari dan "kaleo" yang berarti memanggil, yaitu suatu kelompok yang dipanggil keluar menjadi milik Allah untuk menjalankan misi-Nya. Maka dapat dipahami bahwa gereja memiliki tugas yang sangat vital yang harus dilaksanakan.

Tugas gereja tidak hanya membabtis orang tetapi juga memuridkan, mengajar orang untuk melakukan perintah Tuhan. Sehingga mereka akan menjadi murid yang dapat memuridkan orang lain juga. Harianto GP mengatakan : "Pendidikan adalah sarana yang tepat untuk memotivasi jemaat melakukan penginjilan dan pemuridan. Pendidikan adalah proses internalisasi paham dan nilai kristiani melalui pengalaman, perenungan, aspirasi, penerimaan paham serta nilai dan pengalaman dalam kehidupan. Dalam hal ini penginjilan dan pemuridan sebagai bahan ajar dalam proses pendidikan dalam jemaat."

Sumber gambar: https://alkitabonline.org/
Sumber gambar: https://alkitabonline.org/

           Jadi gereja local menjadi pusat penginjilan dan pemuridan sehingga dapat bertumbuh karena melakukan pelayanan yang seimbang. Menurut Tribekti, Pujiwati pendidikan misi yang dilakukan oleh gereja itu akan berdampak positif terhadap gereja local.

"Pemuridan misoner menjadi kunci untuk menciptakan tenaga misi dalam rangka memperluas pengembangan gereja lokal."

Karena dengan bertambahnya tenaga misi maka akan muncul gereja-gereja perintisan yang baru, sehingga akan banyak jiwa yang dimenangkan dan dimuridkan untuk Tuhan.

Pratik Misi Gereja di tengah Masyarakat

            Penginjilan  merupakan  proklamasi dari Injil Yesus Kristus yang berkuasa, me-ngena, dan dapat dimengerti, dengan tujuan manusia bertobat   dan   menerima   Tuhan Yesus. Penginjilan atau misi ini tidak dapat lepas dari peran dan tugas gereja, baik gereja secara lembaga  maupun  gereja  sebagai individu. Tempat  misi,  baik  itu  desa  atau kota bukanlah menjadi fokus utama, melainkan pada penjangkauan jiwa-jiwa  yang belum diselamatkan.

            Problematika kehidupan  masyarakat yang kompleks menyebabkan tantangan pelayanan yang kompleks juga bagi gereja. Kondisi penduduk yang tidak  merata didesa maupun dikota menyebabkan masalah sosial di masyarakat. Meningkatnya  jumlah penduduk tidak diimbangi  dengan ketersediaan lapangan  pekerjaan,  fasilitas  umum, aparat  penegak  hukum,  perumahan, serta ketersediaan kebutuhan  pokok. Dampak pandemic Covid-19 saat inipun memperburuk kondisi ekonomi masyarakat khususnya ekonomi menengah ke bawah. 

Sumber gambar https://www.bulawanews.com
Sumber gambar https://www.bulawanews.com

            Persoalan-persoalan ini menjadi  tantangan dan sekaligus  peluang  bagi  gereja. Tantangan  pelayanan misi lainnya  ialah  masalah  sikap  eksklusif. Banyak  gereja yang terperangkap dalam sikap eksklusif dan hidup dalam dirinya sendiri dengan segala kesibukan di dalam  gereja yang  hanya  untuk kepentingan  para  anggotanya saja.  Gereja  dilihat sebagai pusat segala kegiatan, sehingga segala  sesuatu  yang  ada  di  luar  dinding gereja dipandang dan dinilai secara apriori. Hal  ini  menyebabkan makna  misi gereja menjadi semakin tidak jelas, oleh karena itu kurang   mendapat   tekanan   dalam   hidup berjemaat. 

            Mengingat gereja juga sebagai pusat proses pendidikan misi, maka penting bagi gereja untuk memberi teladan dan sekaligus men-fasilitasi jemaat untuk mengambil bagian dalam praktik misioligi dalam masyarakat.Pelayanan  masyarakat sangat  variatif  dan  kompleks sesuai dengan kondisi daerah masing-masing, maka  bentuk pelayanan perkotaan pun membutuhkan banyak variasi.  Berikut ini beberapa contoh bentuk pelayanan misi bagi masyarakat :

  1. Pelayanan  pusat  konseling. Kompleknya masalah yang dihadapi masyarakat, maka akan sangat mungkin pelayanan ini dibutuhkan untuk  membantu individu yang rentan terhadap gangguan mental-psikologis.
  2. Pelayanan  holistic atau sosial. Selain membagi sembako, gereja juga dapat memberikan pelayanan Kesehatan gratis kepada masyarakat yang membutuhkan
  3. Pelayanan pusat pelatihan kewirausahaan. Pelayanan ini bertujuan untuk memberikan ketrampilan bagi masyarakat yang tidak memiliki mata pencaharian, ibu-ibu rumah tangga dan anak-anak muda yang belum mendapatkan pekerjaan, sehingga dengan pelatihan ini mereka dapat berwirausaha untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka.
  4. Pelayanan bantuan belajar bagi anak sekolah. Ditengah situasi pandemic saat ini masalah tidak hanya dihadapi oleh orang dewasa saja tetapi juga anak-anak sekolah yang harus belajar secara daring. Oleh sebab hal ini merupakan kesempatan bagi gereja untuk berperan dalam pendidikan anak, misalnya membuka les bahasa inggris, matematika atau mata pelajaran lain secara gratis dan akan lebih baik lagi bila dilengkapi dengan Wi-Fi.
  5. Pelayanan bantuan biaya pendidikan.           

           Peran gereja dalam mengembang Amanat Agung dari Allah sangat penting karena melalui  gereja akan tercetak misioner-misioner yang banyak dan handal, sehingga dapat memenuhi panggilan Allah yaitu sebagai penuai-penuai karena tuaian banyak tetapi pekerjanya sedikit (Matius 9:37). Disamping itu gereja harus memiliki kepekaan dalam melihat peluang dan kreatif untuk menciptakan bentuk pelayanan yang tepat ditengah kompleksnya kondisi masyarakat di daerah masing-masing.

Sumber gambar : https://www.superbookindonesia.com/
Sumber gambar : https://www.superbookindonesia.com/

 Daftar Pustaka :

  • Hariyanto GP, Th,M, M.Pd. K., Pengantar Misiologi: Misiologi Sebagai Jalan Menuju Pertumbuhan, Yogyakata, ANDI Offset, 2012

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun