Aku dan pria yang kucintai terpisah dan dia menderita depresi , aku berharap dan menangis dalam hati semoga dia sembuh dan baik-baik saja , akhirnya kudengar menikah dengan wanita sederajat yang sangat cantik dan mereka berbahagia.
Aku bekerja di luar kota di sebuah pabrik dan bertemu dengan pria dari kampungku sendiri yang jatuh cinta padaku dan punya pekerjaan satu kantor dengan pria yang kucintai.
Pernikahan itu sempat terhalang , namun tekat pria yang keras itu menjadikan aku sebagai istrinya , dia tidak tahu riwayatku dulu , karena berada di kota lain.
Pernikahan menjadi neraka ketika suamiku tahu bahwa aku bekas seorang sindhen dan bekas pacar dari rekan sekerjanya. Hajaran dan penghinaan tiap hari kudapatkan dan semua tetangga tahu semua kelakuan suamiku , belum lagi kecemburuannya pada  bekas pacarku yang sudah berbahagia dengan istrinya.
Aku hidup begitu sengsara , saat itu belum ada perlindungan hukum tentang KDRT dan itu jaman dimana penganiayaan pada istri adalah hal yang tidak boleh dicampuri oleh orang lain. Dia malu punya istri aku , tetapi tidak menceraikanku , hanya menyakitiku terus menerus , padahal aku wanita murni yang mungkin karena pekerjaanku dulu dianggap rendah.
Kami mendapatkan jalan yang sepertinya meredakan api neraka yang tercipta , suamiku pindah tugas ke kota lain. Aku berusaha berwirausaha dengan sebagian uang gajinya , memberi latihan  menyanyi atau menembang ketika jaman Sindhen dianggap layak . Aku juga mengajar musik di beberapa tempat les musik . Aku mendapatkan uang .
Suamiku lalu berubah sikap dan menghargaiku , aku berhasil mendidik anakku begitu sukses dan merengkuhku begitu rupa saat aku menua , bersama suamiku yang sudah berubah sikap dan menyayangiku seperti kala pertama menikah dulu.
Cerita imajinasi