Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Kado Terindah] Kue Ulang Tahun Terakhir Untukmu

12 Oktober 2019   00:40 Diperbarui: 12 Oktober 2019   00:57 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat itu hari ulang tahunmu, aku tahu persis,harusnya kita berdua bergembira,namun yang terjadi adalah sebaliknya,dirimu begitu jauh dari hatiku dan sesuatu longsor ,sesuatu yang dingin merayapi hatiku,instingku benar dirimu orang itu,dirimu si jahat yang berselimutkan mantel halus, hingga diriku terperosok dalam semua dustamu.

Dirimu dan keluargamu adalah musuh bebuyutan  keluargaku,lalu aku baru tahu ketika dipertemukan dengan orang tuamu.Bisnis masing-masing orang tua kita saling bersaing begitu sengitnya,saling menyumpahi dan saling membenci dan sebuah sumpah keluarga untuk tidak saling mendekati.

Namun kita berdua bertemu di kota lain dengan tidak mengenali orang tua kita,aku jatuh cinta padamu dan begitu juga dirimu.Sebuah tautan yang takkan bergeming oleh apapun, namun ternyata salah.Betapa rasa nyaman itu mengharu biru dan rasanya mati rasa diriku saat harus memilih untuk menjauh , kita harus saling menjauh.

Sesuatu berlubang di hatiku ,setelah tahu siapa dirimu,rasa cinta itu lenyap tak berbekas dan lalu kusadari satu,aku harus membencimu supaya tiada tergantung padamu ,harus kututup lembaran lama yang penuh madu dan begitu manis,dunia begitu indah dan nyanyianmu begitu merdu,dulu dirimu persembahkan untukku.

Lalu,sejauh apapun memahami,batas itu terlalu nyata sekarang,meski sadar dengan semua keterlambatan dan kuharap dirimu baik-baik saja.

Selesai,hatiku dan hatimu membatu,kita harus lalui jalan bersimpang.Aku harus membencimu dan begitu juga dirimu harus membenciku.Tidak mungkin kita melewati tanpa restunya,kecuali keajaiban datang pada kita dan tangan kita tertaut kembali,namun diriku terlalu apatis untuk kembali.

Kue terakhir untukmu sore itu utuh, karena kita berdua saling meratapi kesedihan diri. Mungkin dalam mimpiku,dirimu sematkan cincin untukku,diriku tak tahu.Biarkan takdir kelak datang dan diriku bisa kembali memberi kue ulang tahun baru untukmu.

Selesai

Fiksi mini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun