Melepas pergi tinta-tinta hitam yang menjalari,lalu mengukir dalam nada-nada irama sebuah tulisan,memaknainya meski kadang tiada bisa menangkap maknanya
Namun ukirannya laiknya seorang pelukis menciptanya dan menyapukan kuas-kuasnya,indah tak indah barangkali tetap saja indah bagi yang menuliskannya
Satu demi satu tercipta,namun kendala tetap juga ada,seperti paduan antara tepung dan mentega,semakin bagus menteganya,semakin bagus hasilnya,tetapi jika tidak,akan jadi bantat pula,padulah tepung dan mentega jadi apa saja sesuai selera,seperti melepas tinta-tinta untuk mengukir kata,sebuah karya yang memenuhi keinginan jiwa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!