Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gelar Macapat Kecamatan Pakualaman Yogyakarta

24 Agustus 2019   22:46 Diperbarui: 24 Agustus 2019   23:19 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri-Gedung Kepatihan Pakualaman YK

Sebuah upaya untuk melestarikan macapat diadakan di Gedung Kepatihan Pakualaman,acara  yang didaulat oleh Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta yang dibantu oleh Paheman Pametri Budaya Jawa'Aji Notonagoro' Ngayogyakarta ,hari ini merupakan hari terakhir dan besuk puncak acaranya di timur Puro Pakualaman.

Acara ini dimulai pukul jam 19.00-22.30 WIB.

Acara ini merupakan salah satu jadwal kegiatan gelar macapat di 14 Kecamatan Se kota Yogyakarta tahun 2019.

Dokpri
Dokpri

Merupakan hari terakhir setelah jadwal berurutan dari:

1.Tanggal 9 Februari 2019  tempat Kecamatan Tegalrejo jam 19.00-23.00 WIB.

2.Tanggal 16 Februari  2019 di Kecamatan Jetis Paguyuban Macapat

3.Tanggal 9 Maret 2019 di Kecamatan Wirobrajan,Paguyuban Macapat.

4.Tanggal  16 Maret 2019 tempat di Kecamatan Mantrijeron.Paguyuban Macapat.

5.Tanggal 30 Maret 2019 di Kecamatan Mergangsan .Paguyuban Macapat.

6.Tanggal 13 April 2019 di Kecamatan  Gondokusuman.Paguyuban Macapat.

7.Tanggal 27 April 2019 di Kecamatan Danurejan .Paguyuban Macapat.

8.Tanggal 22 Juni 2019  di Kecamatan Gedongtengen .Paguyuban Macapat.

9.Tanggal 29 Juni di Kecamatan Kraton.Paguyuban Macapat.

10.Tanggal 6 Juli 2019 di Kecamatan Umbulharjo.Paguyuban Macapat.

11.Tanggal 13 Juli 2019 di Kecamatan Ngampilan.Paguyuban Macapat.

12.Tanggal 20 Juli 2019 di Kecamatan Gondomanan .Paguyuban Macapat.

13.Tanggal 27 Juli 2019 di kecamatan Kotagede.Paguyuban Macapat.

14.Tanggal 24 Agustus 2019 di kecamatan Pakualaman.Paguyuban Macapat.

Jadwal terakhir ini akan dilanjutkan dengan puncak acara besok pagi di timur Puro Pakualaman.

Satu demi satu wakil dari masing-masing kecamatan ,membaca Macapat.

Setelah itu ada geguritan dan dilanjutkan dengan Manembromo.(Menyanyikan Macapat bersama) diiringi gamelan.

Ini adalah sebuah upaya untuk tetap mempertahankan budaya yang  masih diminati oleh para sepuh hingga tetap langgeng dan  adalah menyanyikan puisi tradisional bahasa jawa.

-Dhandhang gula SL.9 Ketampen Ketawang "Subakatawa".

-Umpak-Umpak

-Ketawang Subarastawa(Slendro Sanga)

Yang dilanjutkan dengan nembang atau melagukan mocopat :

Para kadang ,mangga samya,

Ngleluri budaya,aywa kongsi sirna,

Kasileb budaya,manca praja,

Den udi,mrih ngrembaka,

Ing  kitha Ngayogyakarta

Istimewaaaa..

Yang artinya adalah sebuah ajakan untuk melestarikan budaya,supaya budaya asli tidak tergeser oleh budaya dari luar.Dengan melestarikan budaya agar makin tumbuh di kota Yogyakarta Istimewa

Setelah melagukan tiga mocopat itu secara bersama-sama,acara dilanjutkan dengan penampilan para pembaca mocopat dari masing-masing kecamatan di Yogyakarta, yang ada 14 kecamatan.

Dokpri
Dokpri

Akhirnya ditutup dengan pangkur Segoro Kidul.

Macapat ini memang kasepuhan atau orang-orang yang berusia cukup berumur, dalam usahanya mencintai puisi bahasa jawa agar tetap lestari.Mereka bahkan juga membuat sebuah paguyuban di kecamatan masing-masing.Saat membaca mereka biasanya tampil dengan pakaian tradisional jawa,baik untuk yang pria maupun wanita ,tetapi bukan hal yang sangat wajib.

Semoga macapat makin diminati agar tetap lestari.

Sekian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun