Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tersungkur

22 Agustus 2019   01:52 Diperbarui: 22 Agustus 2019   02:05 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana hati  tidak lagi ramah pada  diri Anita ,yang bertemu lagi dengan Riko di suatu kota ,dalam acara sebuah seminar dengan perbedaan sangat tajam posisi di antara mereka.

Dirinya terburu-buru hampir terjatuh dan menabrak seseorang, ketika jam melewati batas toleransi dirinya, hampir terlambat dan menyesali sikap lembeknya dengan menuruti kemauan saudaranya, agar tinggal di kota yang sama,padahal seharusnya dirinya punya jatah kamar,hanya saja satu malam dari tiga malam dia tidur di tempat saudaranya.

Anita duduk mencakung, dia disana! pikirnya,sebagai pembicara, bertambahnya usia tidak melepas wajah lama yang dikenalinya,wajah lama yang pernah menyembunyikan iseng bedaknya,mengisi tasnya dengan ulegan kalau sedang kumat sikap baiknya,mengkritik potongan rambutnya,pria pertama yang mengajaknya ke restauran saat dirinya masih kuliah,pria pertama yang mengenalkan arti jatuh cinta sesungguhnya serta pria pertama yang mulai mengatur dirinya,bahkan untuk berteman dengan sesama wanita.

Anita buru-buru merapikan rambutnya, setengah melamun,seperti sebuah kilas balik,sepuluh tahun adalah waktu yang cukup lama untuk mengubah semua penampilannya,wanita sederhana namun tampil gaya dan beruntungnya,Riko yang kini tidak jadi suaminya,suaminya dulu mengijinkan dirinya berdandan dan bekerja,sesuatu yang tidak akan diperbolehkan oleh Riko,karena posesif luar biasa.

Lalu satu peristiwa menuntaskan masalah di antara mereka,mantan Riko kembali ke pria  itu,sementara Anita sedang berjuang keras saat itu untuk memutuskan hubungan mereka yang tidak seimbang dan hanya berisi ketakutan dan tekanan,jalan keluar datang begitu saja,meski patah hati luar biasa,dirinya sadar Riko tak pernah mencintainya,cinta pria itu hanya pada Winda mantannya.

Acara coffee break pertama,siapa yang akan mengenalinya,tidak ada,termasuk Riko,yang sesekali melancarkan tatapan,jelas bukan tatapan genit,tetapi tatapan menilai.Lalu kembali bercakap-cakap dengan temannya.

Sesuatu serasa menikamnya,kedekatan itu,kedekatan dan hari-hari yang mereka lalui meski tanpa melanggar batas,namun dunia Anita serasa ditarik kembali ke sepuluh tahun lalu.

Lupakan!Pilihannya waktu itu adalah keluar dari sebuah permainan,Riko sangat lihai memainkan diri sebagai korban dan memberinya perasaan bersalah terus-menerus.

Dua tahun lalu.Anita kehilangan pendampingnya,hal yang paling sederhana terlihat adalah statusnya berubah dan dirinya berusaha keras menutup hubungan dengan lawan jenis,kecuali rekan-rekan kerja atau ada hubungan bisnis dengan kantor tempat dirinya bekerja.

Sulit hidup dengan statusnya,tidak dipikirkannya,hidup bersemangat dan menjadi workalholic dan sikap keras kepalanya masih tetap ada untuk menolak banyak pria dengan kata-kata'kupikir aku tidak ingin menjalin hubungan spesial dengan seseorang'

Seseorang memanggil namanya saat ia sedang menuangkan kopi hitam ,pria itu,mengenalnya dengan sangat jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun