Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Batasmu dan Batasku

1 Juli 2019   14:00 Diperbarui: 1 Juli 2019   14:11 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sekedar ilustrasi,cerpen tanpa realita sesungguhnya.

Dua orang jatuh cinta,gadis tercantik dan dari keluarga paling terhormat di kota dan seorang lelaki tertampan dan sangat cerdas serta berbakat.Tetapi si gadis lebih kaya dari calon suaminya hingga lebih banyak menurut saja

Selesai masa kuliah sama-sama melamar bekerja dan si gadis yang sama pandai dan berbakatnya dengan si pria,mengalah ketika sama-sama di terima,karena satu kantor tidak boleh ada suami istri bekerja.

Pernikahan di umur lima tahun,si pria di sekolahkan di Eropa,disekolahkan oleh kantornya,si wanita tidak bisa segera menyusulnya karena masalah visa dan sebagainya 

Lalu mulailah terjadi gejala sakit yang tak dimengerti pada wanita,si pria tetaplah pria terhormat yang dikenalnya setia dan cinta padanya

Setelah pulang si pria dan wanita mulai memiliki masalah di tahun sepuluh tahun perkawinan,si wanita tidak mau menerina gaji suaminya karena si wanita menganggap pekerjaan tinggi dan baik menurut suaminya dan sudah menjadi seseorang yang sangat sukses,tidak sesuai dengan apa yang dianutnya.

Si istri terus mendesak agar  si suami keluar dari pekerjaannya berkali-kali,bahkan akhirnya tidak mau menerima gaji suaminya sepeserpun.Si wanita yang kaya raya meski tidak bekerja dan hanya di rumah saja,bisa menggunakan untuk biaya  hidup tujuh turunan,karena juga punya usaha sampingan yang dikelola orang,lalu si suami tersinggung.Terikat kontrak kerja dan sudah disekolahkan serta kariernya.

Mereka tidak punya keturunan dan mengangkat anak di tahun kelima tadi untuk mempersatukan keutuhan rumah tangga.

Rumah bertingkat tiga dengan balkon yang dulu tempat makan dengan lilin dan kue ulang tahun perkawinan dan ulang tahun anak angkat ,menyepi mirip kuburan.Suami  berada di kamar di lantai tiga,istri di lantai  satu.Mengurusi diri sendiri seperti orang asing.

Belum ada perceraian sesungguhnya,si istri hanya mengurung diri di kamar dan tak pernah lagi keluar bersama temannya.Si suami berusaha menyadarkan si istri ,tetapi tidak bisa.

Lalu perceraian sesungguhnya terjadi,si pria akhirnya menikah dengan seorang wanita,si wanita tadi semakin mengurung diri dan depresi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun