Ini cerita tentang mencari warung makan padang,karena  makan di hotel tempat saudara yang kebetulan menginap sangat berat di kantong saya.
Jadi ceritanya karena ada saudara yang tinggal di luar negeri dan kebetulan pas ada acara di Jakarta ,menginap di Hotel Sheraton Bandara( Namanya sepertinya sudah berubah,kurang mengerti.Itu nama dua tahun lalu).
Nah kebetulan kami  menginap di hotel Ibis budget  Bandara yang tidak jauh dari hotel Sheraton tadi
Kami mengunjungi saudara dekat  dan bisa ditempuh dengan jalan kaki sekitar 10 menit melewati pinggir.Sampai disana kami berdua  memasuki area penjagaan yang pertama jalan naik menuju penjagaan kedua ,yang menuju ke lobi dengan alat detector mirip di mal atau bandara.
Begitu masuk menunggu lalu menuju ke lobi bawah untuk melihat pemandangan karena pesawat yang ditumpangi saudara saya tertunda.
Begitu datang kami masuk dan bersantai disana sambil tiduran.
Setelah berada disitu sampai malam dan makan ayam goreng ,tempe goreng,tahu goreng yang kami beli di kantin pos polisi di kompleks hotel bintang lima itu,satu-satunya warung yang ada di daerah itu.
Esok harinya menanyakan pada saudara ingin makan apa,katanya pingin nasi padang.
Karena waktu berangkat dari gambir ke hotel Ibis naik taksi ,pernah melihat warung nasi padang yang lumayan besar di belakang hotel Amaris bandara,jalan Soedyatmo ,maka berjalanlah kami (hobi jalan kaki)melawan arus dari hotel Ibis ke dekat hotel Amaris.Wah serem habis.Tidak ada trotoar, karena semacam jalan tol.Sebelahnya selokan atau jalan yang berkerakal.Sampai di warung Padang  di pojok setelah  jalan belokan,membeli lumayan banyak dan ternyata lumayan enak.
Naik taksi menuju hotel tempat saudara saya menginap.Wah kapok lewat disana tadi dan belakangan setelah sering ke hotel Ibis bandara saat transit dan sebagainya lalu mengetahui ada jalan kampung di belakangnya,kampung Benda kalau tidak salah dan satu-satunya mal dekat disitu hanya Airport Hub.
#Jangan jalan melawan arus.