Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Demi Aku

8 Mei 2019   04:10 Diperbarui: 8 Mei 2019   04:37 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demi aku, rela kau jegal siapapun demi kenaikan pangkatmu

Demi aku ,rela kau peras orang yang telah salah dan kau manfaatkan celah-celah itu untuk kantongmu

Demi aku ,rela kau ambil warisan sanak kerabatmu

Demi aku ,kau bilang aku tak butuh semua itu,tapi kau gasak semua proyek itu tanpa semua orang tahu

Demi aku,kau benci orang pamer segala sesuatu ,memangnya mereka mengambil uangmu?

Demi aku ,kau sobek slip gajimu hingga istrimu tak tahu berapa pendapatanmu

Demi aku ,kau rela berbaku hantam berebut penumpang di terminal itu

Demi kau,kau jatuhkan seorang wanita dari motornya karena kau ambil paksa kalungnya

Demi aku

Atau demi siapa?

Demi nafsu dan angkara murka

Akulah Tuanmu,aku akan menyeretmu hingga kami berlari terus padaku seperti mengejar bayangmu

Akulah Tuanmu,aku mengaturmu dan kau menunduk padaku

Aku Tuanmu saat kau lupa bersyukur dan terus menerus kurang tentangku

Demi aku kau sambangi panti asuhan itu,membagikanku

Demi aku,kau beri nenek tua  penjual sapu yang terseok di jalan kelelahan,dengan pas-pasan di dompetmu

Demi.aku,kau infak kan uang recehmu walau belanjaan tinggal seikat sayur bayam dan daun katu

Demi aku,dengan sedikit uang kudengar tertawa bahagiamu

Demi aku, kau tetap bersyukur dan berusaha menambah demi tabunganmu

Aku adalah hambamu,aku takluk padamu,aku diatur olehmu ,aku dikendalikan olehmu

Bukan salahku aku bisa menjadi tuan bengis bagimu

Bukan salahku aku bisa menjadi hamba tak berdaya untukmu

Bukan salahku

Tapi salahmu mau mengikuti yang lainnya hingga kau jadi budakku

Bukan salahku pula ,kau punya pendirian dan rasa syukur serta logis menghadapi kesulitanmu tentang diriku

Aku adalah Uang

Aku hanya selembar kertas

Camkan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun