Demi nafsu dan angkara murka
Akulah Tuanmu,aku akan menyeretmu hingga kami berlari terus padaku seperti mengejar bayangmu
Akulah Tuanmu,aku mengaturmu dan kau menunduk padaku
Aku Tuanmu saat kau lupa bersyukur dan terus menerus kurang tentangku
Demi aku kau sambangi panti asuhan itu,membagikanku
Demi aku,kau beri nenek tua  penjual sapu yang terseok di jalan kelelahan,dengan pas-pasan di dompetmu
Demi.aku,kau infak kan uang recehmu walau belanjaan tinggal seikat sayur bayam dan daun katu
Demi aku,dengan sedikit uang kudengar tertawa bahagiamu
Demi aku, kau tetap bersyukur dan berusaha menambah demi tabunganmu
Aku adalah hambamu,aku takluk padamu,aku diatur olehmu ,aku dikendalikan olehmu
Bukan salahku aku bisa menjadi tuan bengis bagimu