Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sepenggal Kenangan Edelweiss

3 Maret 2021   23:42 Diperbarui: 4 Maret 2021   00:59 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi novel Sepenggal Kenangan Edelweiss. (peakpx.com)

Naroh nyengir. Mengelus-elus kepalanya yang kena jitak.  "Habis, warnanya mirip...."

Yanthi mencibir. "Huh, dasar mata rabun!"

Anak-anak peserta tur tertawa terbahak.

"Mami marah." Saya menjawabi penyebab biang masalah sehingga suasana bungalo mendadak sepi seperti kuburan.

Viona cemas, spontan duduk merapat di samping saya. Vicky mengikutinya dari belakang seperti pitik.

"Kenapa?" tanyanya.

"Mami tidak suka lihat anak-anak minum miras."

"Astaga! Jadi kalian...?" Viona menutup mulut dengan telapak tangan kanannya. "Ya iyalah, Wong. Orang tua mana sih yang suka melihat kalian, anak-anaknya minum miras?!"

"Bukan kami. Tapi, dua orang yang bernama Aditya dan Robby."

"Lalu, Mami...?"

"Yah, seperti biasa. Diaman."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun