Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Serba-serbi Wastra yang Patut Diketahui Anak Muda Indonesia

31 Agustus 2022   00:20 Diperbarui: 31 Agustus 2022   18:03 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa looks kain wastra tanpa dijahit terlebih dahulu | Foto: Efa Butar butar

Dilansir dari repositori Kemendikbud, wastra adalah kain khas tradisional milik bangsa Indonesia yang memiliki makna dan simbol tersendiri dengan matra tradisional setempat yang mengacu kepada dimensi seperti warna, ukuran panjang atau lebar.

Hakikatnya, wastra tidak hanya sekedar kain untuk tata busana dan style daerah saja, tetapi juga merupakan filosofis dan dimensi budaya Indonesia. Contohnya batik, songket, ulos, sasirangan, sarung Bugis, tapis, gringsing, jumputan, poleng, besurek dan lain-lain.

Tahun 2017 lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan 33 jenis kain tradisional dari berbagai daerah di Indonesia sebagai warisan budaya tak benda.

Meski memiliki daya tarik tersendiri, sayangnya wastra tak sepopuler fashion lainnya yang menjadi pilihan anak-anak muda Indonesia saat bekerja, nongkrong hingga acara-acara.

Bukan kurang elok. Kalau dikerucutkan lagi, ada sejumlah alasan kenapa anak-anak muda tidak memilih wastra dalama ktivitasnya:

  • Wastra, terutama kain lilit, dirasa cukup merepotkan dan mengurangi kecepatan bergerak
  • Harga yang tergolong mahal
  • Harus dijahit terlebih dahulu, sehingga butuh dana tambahan lainnya
  • Warna kain wastra cenderung lebih cepat pudar
  • Wastra selalu diidentikkan dengan kegiatan formal dan resmi


Menjawab sejumlah permasalahan di atas, Stylo Indonesia, yang masih bagian dari Kompas ini, bekerja sama dengan WBI Foundation, hadirkan community gathering MUDA JAGANTARA (Muda Jaga Warisan Nusantara).

Acara ini kemudian dibungkus dengan ringan sembari memberikan edukasi kepada anak-anak muda Indonesia sekaligus jawaban dari sejumlah kekhawatiran di atas.

Untuk melengkapi sumber edukasi yang terpercaya, hadir pula Ibu Tatyana Soebianto selaku Praktisi Berkain dan Slow-Fashion yang melakukan demo bagaimana satu kain bisa menampilkan 4 looks berbeda yang dapat dicoba anak muda baik hijab maupun non-hijab, panjang atau pendek, baik untuk ngantor atau sekedar nongkrong di mall.

Perlu kiat agar kain lilit tak jadi busana yang merepotkan

Sebagai catatan, tips-tips ini untuk perempuan yaa. Hihihi.

Tapi kalau Mas, Abang, Aa, Om, Paman, mau kasih surprise ke perempuan terkasih, boleh banget berbagi edukasi ini. Atau kalau mau diterapkan sendiri juga boleh, terutama di bagian perawatan kain WASTRA. 

Wastra Indonesia, terutama kain lilit, kerap diidentikkan dengan acara resmi. Sepintas, perempuan yang menggunakannya memang akan terlihat lebih ayu, anggun dan sangat lembut dalam bergerak karena keterbatasan ruang yang terbentuk di bagian ujung kain sehingga menyebkan langkah cenderung lebih pendek.

Ngga heran bila kemudian kain ini sering dihindari di kegiatan-kegiatan yang butuh pergerakan cepat.

Namun, stigma ini dipatahkan begitu saja oleh Ibu Tatyana yang ketika di panggung saja bisa bergerak lihai, langkah panjang dan tak ada batasan. FYI, Beliau ini sudah menggunakan kain dalam berbagai aktivitasnya selama 15 tahun terakhir. Hihih.

Menurutnya, memang dibutuhkan kiat khusus bagaimana agar tetap nyaman dan leluasa bergerak saat menggunakan kain lilit. Dan kalau bisa, tak perlu dilepas terutama ketika perempuan harus ke kamar kecil. Salah satu caranya:

  • Lebarkan kain batik, ambil ujung kain dan lilitkan satu sisi di pinggang depan 
  • Sedangkan ujung kain lainnya dililitkan berlawanan arah dari depan, hingga tersisa sedikit ujung kain
  • Pelintir kedua sisi ujung kain dan ikat tepat di bagian tengah perut

Selesai deh. Mudah kan?

Cara ini juga akan jauh memudahkan perempuan yang menggunakannya saat berada di kamar kecil.

Agar wastra bisa digunakan di berbagai acara

Tak bisa dipungkiri, proses pembuatan kain wastra yang dilakukan secara manual oleh warga lokal serta waktu pengerjaan yang cukup lama, selaras pula dengan kualitasnya yang prima, membuat wastra dihargai lebih mahal dari jenis pakaian lainnya.

Bagi kamu yang ingin memiliki kain Indonesia ini pertama kalinya, kamu bisa membeli kain batik katun yang asli dibandingkan batik tulis atau batik sutra yang cenderung jauh lebih mahal.

Untuk mengetahui asli tidaknya kain batik, memang diperlukan ketelitian dan sebisa mungkin kamu harus melihat langsung produk tersebut sebelum memutuskan membelinya.

Cara membedakannya cukup mudah sebetulnya, tampilan tampak depan dan belakang kain batik asli hampir sama. Selain itu, bagian belakang kain batik asli akan tampak sedikit kotor karena proses pengerjaannya yang langsung menggunakan tangan.

Sedangkan tekstil motif batik harganya memang akan lebih murah, namun kualitasnya tentu jauh berbeda.

Untuk memaksimalkan manfaat kain wastra ini, kamu juga bisa menggunakannya tanpa perlu menjahit kain tersebut terlebih dahulu.

Berbentuk rok, celana hingga outer sebetulnya bisa dikreasikan dengan kain wastra utuh.

Demo membentuk kain wastra utuh menjadi outer | Foto: Efa Butar butar
Demo membentuk kain wastra utuh menjadi outer | Foto: Efa Butar butar

Selain hemat budget, kamu juga bisa menggunakan kainmu ke berbagai acara dengan berbagai tampilan tanpa perlu khawatir kehilangan sebagian bahan bila harus menjahitkannya.

Cara merawat kain wastra

Ini yang kerap luput dari perhatian, sehingga membuat kualitas warna kain-kain batik atau wastra lainnya lebih cepat menurun.

Agar tak salah lagi, berikut adalah cara-cara merawat kain wastra:

1. Hindari mencuci dengan menggunakan mesin cuci atau mesin pengering

2. Hindari mencuci wastra dengan melakukan kucek kasar atau menggilas

3. Gunakan cairan lerak atau baby shampoo untuk mencuci wastramu

4. Tak perlu direndam lama-lama, cukup celup beberapa kali wastra, lalu bilas

5. Jemur wastra di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung

6. Hindari menyetrika wastra sebab proses pengerjaannya yang menggunakan lilin perlahan-lahan akan membuat lilin pada kain lebih cepat hilang

Cara padu padan wastra agar bisa digunakan di berbagai acara

Kata siapa wastra hanya bisa digunakan pada hari Jumat saja?

Bila kita pintar padu padan pakaian, sebetulnya OOTD kita setiap hari, apapun acara yang kita hadiri, bisa melibatkan wastra di dalamnya.

Ingin tampil kasual? Cukup lilitkan wastra menjadi rok atau celana. Kenakan inner wear dan outer wear berwarna polos. Innernya sendiri bisa kamu masukin ke dalam wastra agar tampilan pinggang bisa lebih menonjol.  

Untuk main misalnya, kamu bisa gunakan wastra dalam bentuk ikat pinggang, atau bandana yang membuat penampilanmu tetap terlihat menarik dengan nuansa Nusantara di dalamnya.

Itu dia serba serbi wastra yang patut diketahui anak muda Indonesia, semoga bermanfaat, yaa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun